Kata Dirut Garuda soal industri penerbangan pulih di 2022
1 September 2020 13:24 WIB
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/ama. (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)
Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menilai terlalu lama apabila mengikuti prediksi bahwa industri penerbangan baru akan pulih total di 2022 setelah pandemi COVID-19.
“Muncul analisis yang mencengangkan, di dalam perkembangannya muncul data dan kepentingan, yang paling agresif dua tahun. Ini artinya akan recover 2022, saya orang yang mengatakan kami enggak punya waktu, it’s just too long (terlalu lama),” kata Irfan dalam diskusi yang bertajuk “Menakar Masa Depan Bsinis Penerbangan” di Jakarta, Selasa.
Untuk itu, Irfan mengatakan pihaknya harus melakukan segala cara agar industri penerbangan, terutama bisnis maskapai bisa kembali berjalan meskipun pandemi masih ada satu-satunya yang bisa menyelematkan bisnis penerbangan, menurut dia, adalah penumpang yang naik pesawat.
“Kita mesti melakukan segala macam cara untuk memastikan pemulihan. Hanya penumpang yang naik dan bayar enggak ada diskon yang bisa membuatnya lebih cepat,” katanya.
Upaya maskapai pelat merah itu saat ini adalah memastikan bahwa terbang bersama Garuda aman dan nyaman dengan konfigurasi kursi yang menerapkan pola jaga jarak (kursi tengah tidak diisi kecuali permintaan keluarga), setiap calon penumpang wajib menyerahkan bukti tes cepat dengan hasil nonreaktif atau PCR/Swab dengan hasil negatif serta sirkulasi udara di dalam kabin pesawat yang sudah menerapkan teknologi HEPA (high-efficiency particulate air).
“Apabila masih ragu-ragu, saya yakinkan Anda butuh apa untuk memastikan rasa aman,” katanya.
Menurut Irfan, upaya percepatan pemulihan ekonomi tidak bisa menunggu hingga pemerintah menunggu vaksin COVID-19.
“Kalau pemerintah sudah punya vaksin dan kembali ke normal dua tahun, tapi enggak cukup buat saya,” katanya.
Upaya lainnya yang ditempuh Garuda, seperti membuka rute- rute baru, di antaranya Bandung(Husein SastraNegara) - Denpasar PP Bandung(Husein SastraNegara) - Medan PP Balikpapan - Berau PP Balikpapan - Makassar PP Balikpapan - Yogyakarta PP Balikpapan - Banjarmasin PP Makassar - Berau PP Makassar - Manado PP Banjarmasin - Yogyakarta PP Surabaya - Lombok PP Yogyakarta - Palembang PP.
Baca juga: Dampak COVID-19, Garuda kehilangan empat kali "peak season"
Baca juga: Dirut Garuda sebut belum terima dana talangan pemerintah Rp8,5 triliun
“Muncul analisis yang mencengangkan, di dalam perkembangannya muncul data dan kepentingan, yang paling agresif dua tahun. Ini artinya akan recover 2022, saya orang yang mengatakan kami enggak punya waktu, it’s just too long (terlalu lama),” kata Irfan dalam diskusi yang bertajuk “Menakar Masa Depan Bsinis Penerbangan” di Jakarta, Selasa.
Untuk itu, Irfan mengatakan pihaknya harus melakukan segala cara agar industri penerbangan, terutama bisnis maskapai bisa kembali berjalan meskipun pandemi masih ada satu-satunya yang bisa menyelematkan bisnis penerbangan, menurut dia, adalah penumpang yang naik pesawat.
“Kita mesti melakukan segala macam cara untuk memastikan pemulihan. Hanya penumpang yang naik dan bayar enggak ada diskon yang bisa membuatnya lebih cepat,” katanya.
Upaya maskapai pelat merah itu saat ini adalah memastikan bahwa terbang bersama Garuda aman dan nyaman dengan konfigurasi kursi yang menerapkan pola jaga jarak (kursi tengah tidak diisi kecuali permintaan keluarga), setiap calon penumpang wajib menyerahkan bukti tes cepat dengan hasil nonreaktif atau PCR/Swab dengan hasil negatif serta sirkulasi udara di dalam kabin pesawat yang sudah menerapkan teknologi HEPA (high-efficiency particulate air).
“Apabila masih ragu-ragu, saya yakinkan Anda butuh apa untuk memastikan rasa aman,” katanya.
Menurut Irfan, upaya percepatan pemulihan ekonomi tidak bisa menunggu hingga pemerintah menunggu vaksin COVID-19.
“Kalau pemerintah sudah punya vaksin dan kembali ke normal dua tahun, tapi enggak cukup buat saya,” katanya.
Upaya lainnya yang ditempuh Garuda, seperti membuka rute- rute baru, di antaranya Bandung(Husein SastraNegara) - Denpasar PP Bandung(Husein SastraNegara) - Medan PP Balikpapan - Berau PP Balikpapan - Makassar PP Balikpapan - Yogyakarta PP Balikpapan - Banjarmasin PP Makassar - Berau PP Makassar - Manado PP Banjarmasin - Yogyakarta PP Surabaya - Lombok PP Yogyakarta - Palembang PP.
Baca juga: Dampak COVID-19, Garuda kehilangan empat kali "peak season"
Baca juga: Dirut Garuda sebut belum terima dana talangan pemerintah Rp8,5 triliun
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020
Tags: