Jakarta (ANTARA News) - Partai Demokrat tidak akan memberhentikan Ruhut Sitompul dari keanggotaan partai, meski desakan pencopotan dalam laman jejaring sosial Facebook mendapatkan banyak dukungan.

"Aspirasi tersebut (pemecatan Ruhut) tetap kami tampung, tetapi dukungan masyarakat agar Partai Demokrat mempertahankan Ruhut dalam keanggotaan partai juga terus mengalir," kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Ahmad Mubarok di Jakarta, Minggu.

Ruhut mendapat sorotan publik setelah terlibat dalam "perang kata-kata" dengan Wakil Ketua Panitia Angket Bank Century dari Fraksi PDI Perjuangan Gayus Lumbuun dalam rapat panitia beberapa waktu lalu.

Mubarok mengemukakan, dukungan agar Demokrat mempertahankan Ruhut masuk melalui berbagai media antara lain lewat layanan pesan singkat (SMS) kepada para pengurus Demokrat.

"Jumlahnya tidak kalah banyak, istilahnya keseimbangan," ujar Ahmad menambahkan.

Ia mengatakan, desakan agar Ruhut dipecat kemungkinan besar muncul dari publik yang sangat mencintai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang juga merupakan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat dan mencintai Partai Demokrat.

"Kalau yang merasa sangat mencintai SBY pasti ingin pecat itu Ruhut, dia merusak. Tapi kalau yang agak nyantai pasti melihat itu (perilaku Ruhut) sebatas tontonan," katanya.

Desakan agar Partai Demokrat memecat Ruhut muncul di akun sebuah grup di facebook bertajuk "1.000.000 Facebookers Meminta Partai Demokrat Untuk Memecat Ruhut Sitompul".

Grup itu mendesak agar Partai Demokrat segera menindak Ruhut karena menganggap perilakunya tidak pantas dan tidak berpendidikan.

Sebelumnya, pimpinan DPPR akan memanggil Ruhut dan Gayus Lumbuun untuk mengklarifikasi "perang mulut" diantara keduanya hingga mengeluarkan kata-kata kurang baik.

Ketua DPR Marzuki Alie mengatakan, Ruhut dan Gayus akan dimintai keterangan, apakah benar keduanya telah mengeluarkan kata-kata kurang baik pada rapat Panitia Angket.

"Pimpinan DPR tidak memonitor seluruh jalannya rapat Panitia Angket dari pagi hingga tengah malam, tapi kami mendapat informasi keduanya mengeluarkan kata-kata kurang baik yakni `bangsat` dan `setan`," kata Marzuki.

Menurut dia, kalau benar keduanya mengeluarkan kata-kata kurang baik, hal ini akan berpengaruh terhadap citra lembaga DPR sehingga pimpinan DPR akan melakukan klarifikasi terhadap keduanya.

Dari perdebatan antara Ruhut Sitompul dan Gayus Lumbun, katanya, Fraksi PDI Perjuangan mengeluarkan pernyataan tertulis, sehingga pimpinan DPR menindaklanjuti hal ini.

"Kami menyadari terjadi dinamika pada rapat Panitia Angket, tapi diharapkan bisa bersikap lebih santun dan saling menahan diri," katanya.
(*)