Pemkot Jaksel tata pedagang tumpah di Pasar Minggu
1 September 2020 11:00 WIB
Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Isnawa Adji (tengah) meninjau lokasi Pasar Minggu yang akan menampung pedagang tumpah yang biasa berjualan di bahu jalan untuk masuk ke dalam pasar, Senin (31/8/2020). ANTARA/HO-Kominfotik Jaksel/am.
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Selatan menata pedagang tumpah (gelaran) yang berjualan di bahu jalan, Senin, untuk mengatasi kepadatan lalu lintas di kawasan itu.
Terhitung tanggal 1 September 2020, pedagang gelaran yang kerap berjualan di pinggir Jalan Raya Pasar Minggu, Jalan Raya Ragunan dan Jalan Terminal Baru diarahkan masuk ke dalam pasar yang berada di bawah pengelolaan PD Pasar Jaya.
"Penataan dimulai per 1 September 2020. pedagang sudah diminta untuk segera masuk ke dalam pasar," kata Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Isnawa Adji.
Baca juga: Aktivitas Pasar Minggu Jakarta Selatan kembali normal
Pemkot Jakarta Selatan telah mengimbau dan meminta kepada pedagang yang berjualan di jalan untuk masuk ke dalam pasar.
Berdasarkan identifikasi dan pendataan yang dilakukan, beberapa pedagang gelaran yang berjualan di bahu jalan tersebut ada yang sudah memiliki lapak di dalam pasar, namun memilih berjualan di luar dengan alasan akses ke pembeli lebih mudah.
Baca juga: Polsek Mampang sosialisasi pendisiplinan masyarakat
"Jadi kondisi ini tentunya tidak sehat. Pada saat jalan raya digunakan pedagang ramai, tetapi di dalam pasar malah cenderung kosong atau sepi. Kita ingin mengembalikan fungsi pasar sebagaimana perannya," ujar Isnawa.
Untuk memastikan pedagang gelaran yang berjualan di bahu jalan dapat tertampung di dalam Pasar Minggu, Isnawa mengecek kondisi area pasar maupun lokasi binaan (Lokbin) tempat yang bisa menampung para pedagang.
Menurut dia, masih terdapat beberapa tempat yang kosong yang dapat diisi oleh pedagang, seperti di lantai dua Pasar Minggu.
Baca juga: Polres Metro Jaksel kampanye penggunaan masker di Pasar Kebayoran Lama
"Kita sudah melakukan pendataan kepada pedagang yang ada di jalan. Kita minta mereka masuk, dan kita akan menjaga jalan raya dengan menempatkan personel gabungan," kata Isnawa.
Sementara itu, Lurah Pasar Minggu Gita Puspitasari menyebutkan total ada 200 pedagang gelaran (tumpah) yang berjualan di jalanan area Pasar Minggu.
Kebanyakan pedagang tersebut berjualan sayur-sayuran, berjualan setiap pagi dari jam 03.00 hingga 06.00 WIB.
Menurut Gita, penataan pedagang ini untuk memberikan jaminan agar pedagang bisa berjualan secara aman dan nyaman, terutama di masa pandemi COVID-19.
"Yang kita tata pedagang yang berjualan di Jalan Raya Pasar Minggu, Jalan Raya Ragunan, karena mengganggu akses lalu lintas untuk pagi, jadi pedagang kita dorong ke dalam pasar," kata Gita.
Dengan masuk ke dalam pasar, lanjut Gita, para pedagang akan lebih mudah ditata terutama dalam menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, juga dijamin akses kepada pembeli lebih mudah.
Terhitung tanggal 1 September 2020, pedagang gelaran yang kerap berjualan di pinggir Jalan Raya Pasar Minggu, Jalan Raya Ragunan dan Jalan Terminal Baru diarahkan masuk ke dalam pasar yang berada di bawah pengelolaan PD Pasar Jaya.
"Penataan dimulai per 1 September 2020. pedagang sudah diminta untuk segera masuk ke dalam pasar," kata Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Isnawa Adji.
Baca juga: Aktivitas Pasar Minggu Jakarta Selatan kembali normal
Pemkot Jakarta Selatan telah mengimbau dan meminta kepada pedagang yang berjualan di jalan untuk masuk ke dalam pasar.
Berdasarkan identifikasi dan pendataan yang dilakukan, beberapa pedagang gelaran yang berjualan di bahu jalan tersebut ada yang sudah memiliki lapak di dalam pasar, namun memilih berjualan di luar dengan alasan akses ke pembeli lebih mudah.
Baca juga: Polsek Mampang sosialisasi pendisiplinan masyarakat
"Jadi kondisi ini tentunya tidak sehat. Pada saat jalan raya digunakan pedagang ramai, tetapi di dalam pasar malah cenderung kosong atau sepi. Kita ingin mengembalikan fungsi pasar sebagaimana perannya," ujar Isnawa.
Untuk memastikan pedagang gelaran yang berjualan di bahu jalan dapat tertampung di dalam Pasar Minggu, Isnawa mengecek kondisi area pasar maupun lokasi binaan (Lokbin) tempat yang bisa menampung para pedagang.
Menurut dia, masih terdapat beberapa tempat yang kosong yang dapat diisi oleh pedagang, seperti di lantai dua Pasar Minggu.
Baca juga: Polres Metro Jaksel kampanye penggunaan masker di Pasar Kebayoran Lama
"Kita sudah melakukan pendataan kepada pedagang yang ada di jalan. Kita minta mereka masuk, dan kita akan menjaga jalan raya dengan menempatkan personel gabungan," kata Isnawa.
Sementara itu, Lurah Pasar Minggu Gita Puspitasari menyebutkan total ada 200 pedagang gelaran (tumpah) yang berjualan di jalanan area Pasar Minggu.
Kebanyakan pedagang tersebut berjualan sayur-sayuran, berjualan setiap pagi dari jam 03.00 hingga 06.00 WIB.
Menurut Gita, penataan pedagang ini untuk memberikan jaminan agar pedagang bisa berjualan secara aman dan nyaman, terutama di masa pandemi COVID-19.
"Yang kita tata pedagang yang berjualan di Jalan Raya Pasar Minggu, Jalan Raya Ragunan, karena mengganggu akses lalu lintas untuk pagi, jadi pedagang kita dorong ke dalam pasar," kata Gita.
Dengan masuk ke dalam pasar, lanjut Gita, para pedagang akan lebih mudah ditata terutama dalam menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, juga dijamin akses kepada pembeli lebih mudah.
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020
Tags: