Kupang (ANTARA News) - Pencalonan Guruh Soekarnoputra dalam perebutan kursi Ketua Umum DPP PDI Perjuangan pada kongres partai di Bali April mendatang, diperkirakan tidak akan menggoyahkan posisi kakaknya, Megawati Soekarnoputri, untuk kembali memimpin partai berlambang kepala banteng itu.

"Posisi Mega masih sangat kuat," kata pengamat hukum dan politik dari Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang Nicolaus Pira Bunga SH.MHum di Kupang Minggu, ketika ditanya soal fenomena politik dalam PDIP menyusul pencalonan Guruh Soekarnoputra menjadi Ketua Umum PDIP.

"Dalam konteks demokrasi, pencalonan diri Guruh Soekarnoputra itu adalah hal yang wajar-wajar saja, bukan menunjukkan adanya keretakan dalam tubuh keluarga besar Bung Karno," kata mantan Pembantu Dekan I Fakultas Hukum Undana Kupang itu.

Pira Bunga mengatakan, sekalipun ada keluarga Bung Karno ikut mencalonkan diri menjadi Ketua Umum PDIP, posisi Megawati masih tetap kuat untuk terpilih kembali memimpin partai berlambang banteng gemuk bermulut putih dalam lingkaran itu.

"Posisi ketua umum dapat direbut oleh kader partai lain jika Megawati Soekarnoputri secara ikhlas tidak mau dicalonkan lagi dalam kongres partai menjadi ketua umum," katanya.

Menurut Pira Bunga, PDIP di bawah kepemimpinan putri Bung Karno itu terasa begitu tenang dan sejuk tanpa adanya gejolak yang mengarah pada perpecahan partai seperti pada masa lalu.

"Megawati telah membangun PDIP menjadi sebuah organisasi politik yang solid sehingga terus bertahan hingga saat ini. Kondisi inilah yang tampaknya membuat sebagian besar kader partai masih menginginkan Mega memimpin PDIP," katanya.

Ia menambahkan, keinginan Guruh Soekarnoputra mencalonkan diri menjadi Ketua Umum PDIP tersebut juga punya niatan politik yang sama, yakni membawa PDIP ke arah yang lebih baik lagi.

Namun ambisinya untuk menggeser posisi Megawati dari kursi ketua umum partai tampaknya belum kesampaian, karena figur Megawati sudah menjadi simbol partai yang tak mudah disingkirkan begitu saja.

Meskipun demikian, kata Pira Bunga, pencalonan diri Guruh Soekarnoputra menjadi ketua umum partai itu menunjukkan adanya perhelatan demokrasi dalam tubuh PDIP sekali pun berasal dari aliran darah yang sama, Bung Karno.
(*)