Tenis
Shapovalov akhiri debut Grand Slam Sebastian Korda
1 September 2020 05:34 WIB
Denis Shapovalov dari Kanada memenangkan laganya melawan petenis Amerika Serikat Sebastian Korda (tak terlihat dalam foto) pada babak pertama US Open di Flushing Meadows, New York pada 31 Agustus 2020. (REUTERS/USA TODAY Sports/Danielle Parhizkaran)
Jakarta (ANTARA) - Denis Shapovalov, salah satu petenis muda yang disebut-sebut sebagai calon juara Grand Slam masa depan, tampil percaya diri untuk maju ke babak kedua US Open setelah menjungkalkan petenis wild cara dari Amerika Serikat Sebastian Korda dengan 6-4 4-6 6-3 6-2.
Petenis Kanada unggulan ke-12 itu sudah pernah lolos paling tidak ke babak ketiga dari ketiga US Open yang dia mainkan dan terlihat tidak menghadapi kesulitan dalam menghadapi Korda yang berperingkat 205 dan membuat debutnya dalam babak utama Grand Slam.
Korda, putra mantan juara dunia dua kali dan juara Australia Open 1998 Petr Korda, jarang melancarkan tekanan kepada Shapovalov.
Korda mendapatkan dua break dengan salah satunya berhasil dia konversi untuk membuatnya merebut set kedua.
Petr Korda yang juga pelatih Sebastian bertepuk tangan sendirian menyemangati sang putra di Stadion Louis Armstrong yang kosong itu.
Mengingat tidak ada penonton yang boleh masuk Billie Jean King National Tennis Center karena protokol kesehatan COVID-19, membuat stadion pun kosong melompong sehingga ditutupi oleh spanduk Black Lives Matter, demikian Reuters.
Baca juga: Kvitova menangi babak pertama tapi keluhkan laga tanpa penonton
Baca juga: Wilander tentang Serena: Sekarang atau tidak sama sekali
Petenis Kanada unggulan ke-12 itu sudah pernah lolos paling tidak ke babak ketiga dari ketiga US Open yang dia mainkan dan terlihat tidak menghadapi kesulitan dalam menghadapi Korda yang berperingkat 205 dan membuat debutnya dalam babak utama Grand Slam.
Korda, putra mantan juara dunia dua kali dan juara Australia Open 1998 Petr Korda, jarang melancarkan tekanan kepada Shapovalov.
Korda mendapatkan dua break dengan salah satunya berhasil dia konversi untuk membuatnya merebut set kedua.
Petr Korda yang juga pelatih Sebastian bertepuk tangan sendirian menyemangati sang putra di Stadion Louis Armstrong yang kosong itu.
Mengingat tidak ada penonton yang boleh masuk Billie Jean King National Tennis Center karena protokol kesehatan COVID-19, membuat stadion pun kosong melompong sehingga ditutupi oleh spanduk Black Lives Matter, demikian Reuters.
Baca juga: Kvitova menangi babak pertama tapi keluhkan laga tanpa penonton
Baca juga: Wilander tentang Serena: Sekarang atau tidak sama sekali
Penerjemah: Jafar M Sidik
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2020
Tags: