BNI dukung ekosistem kelautan dan perikanan
31 Agustus 2020 20:43 WIB
Ilustrasi - Sejumlah warga melakukan penanaman pohon Mangrove di pesisir pantai Kertomulyo, Trangkil, Pati, Jawa Tengah. ANTARA FOTO/YUSUF NUGROHO/pri.
Jakarta (ANTARA) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mendukung ekosistem kelautan dan perikanan dengan memberikan solusi layanan perbankan dari hulu ke hilir untuk memajukan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di sektor tersebut.
"Besarnya potensi sektor Kelautan dan Perikanan akan dapat meningkatkan literasi keuangan serta mengangkat pertumbuhan ekonomi nasional," kata Direktur Utama BNI Herry Sidharta dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
Untuk mendorong ekosistem sektor kelautan dan perikanan, BNI mendukung kerja sama Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi dengan Perum Perikanan Indonesia.
Kerja sama itu ditandai penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kemenko Bidang Maritim dan Investasi dengan Perindo yang dilaksanakan di Jakarta, Senin (31/8).
Baca juga: BNI dukung Program Banpres Produktif untuk usaha mikro
Peran BNI dalam kegiatan ini diwujudkan dengan memberikan literasi keuangan yang berkelanjutan, mulai dari pembukaan rekening bagi nelayan, bantuan permodalan baik pada UMKM, maupun korporasi yang tergabung dalam ekosistem Kelautan dan Perikanan.
Selain itu, pendampingan kepada nelayan dan pedagang ikan, serta seluruh UMKM yang terlibat dalam ekosistem Kelautan dan Perikanan.
Pada bagian hulu, peran BNI diwujudkan dengan memberikan dukungan permodalan bagi korporasi seperti Perum Perindo beserta mitra nelayan binaannya, sehingga pasokan ikan bagi masyarakat dapat terpenuhi.
Demikian juga dengan dukungan digitalisasi, lanjut dia, nelayan tidak perlu takut kesulitan mencari ikan namun tetap dapat memenuhi seluruh kebutuhan melautnya, dan setelah kembali dari melaut, sudah ada pembeli yang siap mengambil hasil tangkapan Nelayan.
Baca juga: BNI hadirkan laboratorium bergerak periksa COVID-19
Pada bagian hilir, BNI juga berkomitmen memberikan bantuan permodalan dan pendampingan bagi Agen46 selaku agen Lakupandai (Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif) serta UMKM yang berminat bergabung menjadi gerai penjual ikan di seluruh Indonesia secara digital.
Langkah ini diperlukan guna lebih memperkenalkan produk-produk hasil perikanan kepada masyarakat serta mendukung program Gemarikan dan Pasar Laut Indonesia.
Herry Sidharta mengatakan, BNI proaktif mendorong program pemulihan ekonomi nasional, salah satu upayanya adalah dengan menggarap ekosistem di sektor Kelautan dan Perikanan.
Bank BUMN ini sebelumnya juga sudah menggarap sub sektor kelautan perikanan bidang pengolahan, penangkapan, budi daya, dan garam rakyat.
Berbagai inovasi telah BNI lakukan, mulai dari kerja sama dengan perusahaan rintisan atau teknologi keuangan hingga klaster UMKM sektor kelautan dan perikanan, kemudian menghubungkan hasil tangkapan nelayan ke pasar e-commerce dan pasar ekspor.
BNI juga menginisiasi sinergi antarlembaga, hingga penggunaan BNI Move atau inovasi digital untuk ekosistem UMKM untuk mempermudah akses permodalan.
"Aplikasi ini menjadi harapan baru bagi para pelaku UMKM termasuk yang di pelosok, agar tetap bertahan dan semakin berhasil di tengah pandemi ini," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, BNI juga menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada UMKM yang menjual ikan di daerah Jabodetabek.
KUR tersebut menambah portofolio penyaluran KUR BNI tahun 2020 yang hingga 31 Juli 2020 realisasinya mencapai Rp9,76 triliun yang menyentuh 257.616 penerima KUR di seluruh Indonesia.
"Besarnya potensi sektor Kelautan dan Perikanan akan dapat meningkatkan literasi keuangan serta mengangkat pertumbuhan ekonomi nasional," kata Direktur Utama BNI Herry Sidharta dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
Untuk mendorong ekosistem sektor kelautan dan perikanan, BNI mendukung kerja sama Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi dengan Perum Perikanan Indonesia.
Kerja sama itu ditandai penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kemenko Bidang Maritim dan Investasi dengan Perindo yang dilaksanakan di Jakarta, Senin (31/8).
Baca juga: BNI dukung Program Banpres Produktif untuk usaha mikro
Peran BNI dalam kegiatan ini diwujudkan dengan memberikan literasi keuangan yang berkelanjutan, mulai dari pembukaan rekening bagi nelayan, bantuan permodalan baik pada UMKM, maupun korporasi yang tergabung dalam ekosistem Kelautan dan Perikanan.
Selain itu, pendampingan kepada nelayan dan pedagang ikan, serta seluruh UMKM yang terlibat dalam ekosistem Kelautan dan Perikanan.
Pada bagian hulu, peran BNI diwujudkan dengan memberikan dukungan permodalan bagi korporasi seperti Perum Perindo beserta mitra nelayan binaannya, sehingga pasokan ikan bagi masyarakat dapat terpenuhi.
Demikian juga dengan dukungan digitalisasi, lanjut dia, nelayan tidak perlu takut kesulitan mencari ikan namun tetap dapat memenuhi seluruh kebutuhan melautnya, dan setelah kembali dari melaut, sudah ada pembeli yang siap mengambil hasil tangkapan Nelayan.
Baca juga: BNI hadirkan laboratorium bergerak periksa COVID-19
Pada bagian hilir, BNI juga berkomitmen memberikan bantuan permodalan dan pendampingan bagi Agen46 selaku agen Lakupandai (Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif) serta UMKM yang berminat bergabung menjadi gerai penjual ikan di seluruh Indonesia secara digital.
Langkah ini diperlukan guna lebih memperkenalkan produk-produk hasil perikanan kepada masyarakat serta mendukung program Gemarikan dan Pasar Laut Indonesia.
Herry Sidharta mengatakan, BNI proaktif mendorong program pemulihan ekonomi nasional, salah satu upayanya adalah dengan menggarap ekosistem di sektor Kelautan dan Perikanan.
Bank BUMN ini sebelumnya juga sudah menggarap sub sektor kelautan perikanan bidang pengolahan, penangkapan, budi daya, dan garam rakyat.
Berbagai inovasi telah BNI lakukan, mulai dari kerja sama dengan perusahaan rintisan atau teknologi keuangan hingga klaster UMKM sektor kelautan dan perikanan, kemudian menghubungkan hasil tangkapan nelayan ke pasar e-commerce dan pasar ekspor.
BNI juga menginisiasi sinergi antarlembaga, hingga penggunaan BNI Move atau inovasi digital untuk ekosistem UMKM untuk mempermudah akses permodalan.
"Aplikasi ini menjadi harapan baru bagi para pelaku UMKM termasuk yang di pelosok, agar tetap bertahan dan semakin berhasil di tengah pandemi ini," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, BNI juga menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada UMKM yang menjual ikan di daerah Jabodetabek.
KUR tersebut menambah portofolio penyaluran KUR BNI tahun 2020 yang hingga 31 Juli 2020 realisasinya mencapai Rp9,76 triliun yang menyentuh 257.616 penerima KUR di seluruh Indonesia.
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: