Jakarta (ANTARA News) - Pengamat politik dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) Burhanuddin Muhtadi mengatakan evaluasi koalisi partai pendukung pemerintah adalah bentuk tekanan psikologis dari Partai Demokrat (PD) agar mitra koalisinya lebih solid dan patuh.
"Evaluasi koalisi ini merupakan tindakan proaktif dari Partai Demokrat untuk meredam manuver dari anggota mitra koalisi," kata Burhanuddin Muchtadi usai diskusi "Mencermati Arah Kasus Bank Century" di Jakarta, Sabtu.
Dikatakan Burhan, rencana evaluasi koalisi partai-partai ini berpengaruh pada partai mitra koalisi pemerintah yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Golkar (PG).
Menurut dia, pengaruh itu terlihat dari penggantian beberapa anggota Panitia Angket Kasus Bank Century yang dinilai kritis mengajukan pertanyaan kepada saksi-saksi yang dihadirkan di rapat Panitia Angket.
Sampai saat ini ada beberapa nama anggota Panitia Angket yang telah diganti, yakni Marwan Jakfar dan Anna Muawanah dari (FPKB) serta Chandra Tirta Wijaya (FPAN).
Dikatakannya, rencana evaluasi koalisi partai-partai pendukung pemerintah ini akan cukup menggelisahkan partai mitra koalisi, apalagi partai yang kadernya duduk di kabinet, sehingga akan terjadi kompromi lagi.
Tekanan yang dilakukan Partai Demokrat di antaranya dengan evaluasi koalisi, menurut dia, akan mempengaruhi posisi partai-partai tersebut di Panitia Angket Kasus Bank Century.
Menurut Burhanuddin Muhtadi , jika terus mencermati perjalanan Panitia Angket ke depan, maka nanti akan terlihat sejauh mana partai mitra koalisi akan terus bertahan mengungkap kasus Bank Century serta sejauh mana anggota Panitia Angket akan "masuk angin".
Burhan memperkirakan Partai Demokrat juga bisa melakukan tekanan balik terhadap partai inisiator Panitia Angket yakni Fraksi PDI Perjuangan dengan mengancam akan membuka dosa-dosa lama PDI Perjuangan.(*)
Evaluasi Partai Koalisi Bentuk Tekanan Psikologis
16 Januari 2010 17:43 WIB
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010
Tags: