Jakarta (ANTARA) - Kementerian Keuangan mencatat realisasi penyerapan anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) hingga 26 Agustus 2020 mencapai Rp192,53 triliun atau 27,7 persen dari pagu anggaran mencapai Rp695,2 triliun.

“Ini menunjukkan angka yang cukup menggembirakan,” kata Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Adi Budiarso dalam rapat dengar pendapat umum di Komisi VI DPR RI, Jakarta, Senin.

Dalam paparannya kepada wakil rakyat, realisasi anggaran kesehatan mencapai Rp12,3 triliun dari pagu Rp87,55 triliun, kemudian perlindungan sosial mencapai Rp101,06 triliun dari pagu Rp203,9 triliun.

Kemudian, realisasi di pos sektoral kementerian/lembaga dan pemda mencapai Rp14,91 triliun dari pagu anggaran Rp106,11 triliun, kemudian insentif usaha mencapai Rp17,23 triliun dari pagu Rp120,61 triliun.

Selanjutnya, realisasi untuk UMKM mencapai Rp47,03 triliun dari pagu anggaran mencapai Rp123,46 triliun dan pembiayaan korporasi masih belum terealisasi dengan pagu mencapai Rp53,57 triliun.

Laju penyerapan PEN dari semester pertama 2020 hingga 26 Agustus 2020 mencapai 24,4 persen.

Sementara itu, dari total pagu anggaran mencapai Rp695,2 triliun tersebut, sebanyak Rp393,84 triliun sudah masuk Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), tanpa DIPA mencapai Rp156 triliun (insentif perpajakan) dan belum masuk DIPA Rp145,34 triliun.

Adapun upaya percepatan realisasi PEN di antaranya perpanjangan berbagai program hingga Desember 2020, mempercepat proses usulan baru berbagai klaster, mendesain ulang program agar lebih efektif dan mempercepat proses birokrasi program.

Baca juga: Kementerian PUPR dorong pemanfaatan produk rakyat dukung PEN
Baca juga: Satgas PEN: Pencairan dana program stimulus ekonomi cukup besar