Pariwisata Sumbar terus menggeliat sejak normal baru
30 Agustus 2020 19:41 WIB
Warga menikmati panorama dari puncak Bukit Gado-gado, di Padang, Sumatera Barat, Minggu (28/6/2020). Puncak bukit Gado-gado yang biasa dijadikan arena aerosport tersebut berpotensi untuk dikembangkan menjadi objek wisata dengan panorama pantai Air Manis, Teluk Bayur dan Samudera Hindia. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/foc.
Padang, (ANTARA) - Dinas Pariwisata Sumatera Barat (Sumbar) menyebut pariwisata di daerah provinsi setempat terus menggeliat sejak berlakunya masa normal baru (new normal) hingga saat ini.
"Pariwisata di Sumbar terus menggeliat, mulai dari kunjungan destinasi wisata, tingkat hunian hotel, dan beroperasinya rumah makan dan tempat hiburan," kata Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Novrial, di Padang, Minggu.
Ia mengatakan dari sisi kunjungan destinasi wisata, sejumlah objek wisata andalan di Sumbar sudah mulai ramai dikunjungi, di antaranya Pantai Padang, Pantai Air Manis, Harau di Kabupaten Limapuluh Kota, Bukittinggi, Pariaman, dan lainnya.
"Meskipun pengunjung masih dalam pergerakan lokal atau wisatawan nusantara, tapi kita optimis sektor pariwisata bisa terus meningkat," katanya.
Baca juga: MICE di Batam mulai ramai di era kenormalan baru
Baca juga: Industri pariwisata Sulsel rancang paket wisata normal baru
Sedangkan dari sisi tingkat hunian hotel, katanya, okupansi di sejumlah hotel juga terus meningkat terutama pada akhir pekan.
"Untuk Bukittinggi okupansi sejumlah hotel mencapai 75-80 persen pada akhir pekan, sedangkan di Padang di angka 30-40 persen," katanya.
Novrial juga mengatakan untuk rumah makan, kafe, serta tempat hiburan juga sudah beroperasi penuh seperti yang terjadi di Kota Padang.
Pada masa pemberlakuan PSBB, katanya, sektor pariwisata di Sumbar bisa dikatakan tidak berjalan sama sekali.
Ia mengatakan pihaknya bersama pemerintah kabupaten atau kota lain terus berupaya mendongkrak kembali sektor pariwisata di daerah setempat, dengan catatan tetap memperhatikan pandemi COVID-19 yang sedang terjadi.
Beberapa upaya yang dilakukan Dinas Pariwisata Sumbar adalah menggencarkan promosi berbasis virtual lewat media sosial.
Hal itu dilakukan dalam upaya mengenalkan sekaligus menjaga citra destinasi wisata agar tetap diingat masyarakat.
Salah satu bentuk promosi adalah festival berbasis virtual yang digelar beberapa waktu lalu di Aur Sarumpun, Kabupaten Tanah Datar.
"Festivalnya digelar secara virtual, outputnya berupa video atau foto yang disebar lewat media sosial dengan menggandeng influencer," katanya.
Pihaknya juga berupaya menumbuhkan keyakinan kepada wisatawan yang datang dengan menggelar tes usap gratis ke karyawan hotel, dan petugas di destinasi wisata.
Novrial menegaskan sebagai upaya memutus mata rantai penularan COVID-19, para pengunjung destinasi wisata diwajibkan memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, sesuai protokol kesehatan.
Baca juga: Tim verifikasi Badung inspeksi kesiapan pariwisata sambut normal baru
Baca juga: Persiapkan beberapa hal sebelum berwisata saat normal baru
"Pariwisata di Sumbar terus menggeliat, mulai dari kunjungan destinasi wisata, tingkat hunian hotel, dan beroperasinya rumah makan dan tempat hiburan," kata Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Novrial, di Padang, Minggu.
Ia mengatakan dari sisi kunjungan destinasi wisata, sejumlah objek wisata andalan di Sumbar sudah mulai ramai dikunjungi, di antaranya Pantai Padang, Pantai Air Manis, Harau di Kabupaten Limapuluh Kota, Bukittinggi, Pariaman, dan lainnya.
"Meskipun pengunjung masih dalam pergerakan lokal atau wisatawan nusantara, tapi kita optimis sektor pariwisata bisa terus meningkat," katanya.
Baca juga: MICE di Batam mulai ramai di era kenormalan baru
Baca juga: Industri pariwisata Sulsel rancang paket wisata normal baru
Sedangkan dari sisi tingkat hunian hotel, katanya, okupansi di sejumlah hotel juga terus meningkat terutama pada akhir pekan.
"Untuk Bukittinggi okupansi sejumlah hotel mencapai 75-80 persen pada akhir pekan, sedangkan di Padang di angka 30-40 persen," katanya.
Novrial juga mengatakan untuk rumah makan, kafe, serta tempat hiburan juga sudah beroperasi penuh seperti yang terjadi di Kota Padang.
Pada masa pemberlakuan PSBB, katanya, sektor pariwisata di Sumbar bisa dikatakan tidak berjalan sama sekali.
Ia mengatakan pihaknya bersama pemerintah kabupaten atau kota lain terus berupaya mendongkrak kembali sektor pariwisata di daerah setempat, dengan catatan tetap memperhatikan pandemi COVID-19 yang sedang terjadi.
Beberapa upaya yang dilakukan Dinas Pariwisata Sumbar adalah menggencarkan promosi berbasis virtual lewat media sosial.
Hal itu dilakukan dalam upaya mengenalkan sekaligus menjaga citra destinasi wisata agar tetap diingat masyarakat.
Salah satu bentuk promosi adalah festival berbasis virtual yang digelar beberapa waktu lalu di Aur Sarumpun, Kabupaten Tanah Datar.
"Festivalnya digelar secara virtual, outputnya berupa video atau foto yang disebar lewat media sosial dengan menggandeng influencer," katanya.
Pihaknya juga berupaya menumbuhkan keyakinan kepada wisatawan yang datang dengan menggelar tes usap gratis ke karyawan hotel, dan petugas di destinasi wisata.
Novrial menegaskan sebagai upaya memutus mata rantai penularan COVID-19, para pengunjung destinasi wisata diwajibkan memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, sesuai protokol kesehatan.
Baca juga: Tim verifikasi Badung inspeksi kesiapan pariwisata sambut normal baru
Baca juga: Persiapkan beberapa hal sebelum berwisata saat normal baru
Pewarta: Laila Syafarud
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020
Tags: