Jakarta (ANTARA News) - Saham-saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Rabu melemah dimotori oleh sejumlah saham unggulan, menyusul merosotnya harga saham di bursa Wall Street kemarin.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BEI ditutup turun 26,679 poin (1 persen) ke posisi 2.632,872, sedangkan indeks LQ-45 memburuk 6,568 poin (1,25 persen) menjadi 518,518.

Pengamat pasar modal Edwin Sinaga mengatakan, saham-saham melemah karena investor ambil untung (profit taking) memanfaatkan momentum melemahnya saham-saham di bursa Wall Street.

"Kami memperkirakan pasar saham akan kembali melemah, karena pelaku asing saat ini cenderung menahan diri untuk masuk pasar lebih jauh," katanya.

Koreksi harga saham, menurut dia, karena pelaku asing sedang menunggu rencana kenaikan suku bunga bank sentral negara-negara Asia.

Kecenderungan kenaikan suku bunga itu mendorong pelaku asing menahan diri, hal itu bisa membuat bunga obligasi juga menguat, katanya.

Sebelumnya pemerintah akan menerbitkan obligasi dalam dolar namun dibatalkan dan menggantinya dengan obligasi denominasi rupiah senilai 18 triliun yang akan diterbitkan bertahap di dalam negeri.

Edwin Sinaga yang juga Dirut Finan Corpindo Nusa mengatakan, koreksi harga saham itu kemungkinan akan berlanjut hingga kebijakan suku bunga baru di sejumlan negara Asia mencapai kejelasan.

Bank sentral AS (The Fed) menurut rencana akan segera menaikkan suku bunga acuan dalam waktu tidak lama, ujarnya.

Saham-saham yang ditutup harganya turun antara lain Astra Agro Lestari turun Rp500 menjadi Rp24.600, saham Bukit Asam melemah Rp350 menjadi Rp17.700, saham Gudang Garam merosot Rp250 menjadi Rp23.600, dan saham United Tractor melemah Rp250 menjadi Rp17.700.

Kemudian saham Astra International turun Rp150 menjadi Rp35.200 dan saham Telkom turun Rp100 menjadi Rp9.400 dan saham BCA melemah Rp150 mnjadi Rp5.000.
(*)