PP raih kontrak baru Rp10,05 triliun hingga Juli 2020
28 Agustus 2020 14:35 WIB
Dokumentasi. Jajaran direksi PT PP (Persero) Tbk sedang mengikuti publik ekspos Live 2020 yang diselenggarakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). ANTARA/HO-PT PP
Jakarta (ANTARA) - PT PP (Persero) Tbk, BUMN konstruksi dan investasi nasional, berhasil membukukan kontrak baru sebesar Rp10,05 triliun hingga Juli 2020 yang diraih oleh induk perusahaan dan anak perusahaan untuk berbagai proyek.
"Sampai dengan Juli 2020 ini, Perseroan berhasil merealisasikan perolehan kontrak baru sebesar 40 persen dari total target yang ditetapkan oleh manajemen Perseroan, yaitu sebesar Rp25,53 triliun di akhir tahun 2020 sehingga kami optimis target kontrak baru tahun ini akan tercapai,” ujar Novel Arsyad Direktur Utama PT PP (Persero) Tbl Novel Arsyad dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Menurutnya, pencapaian kontrak baru sebesar Rp10,05 triliun tersebut terdiri dari kontrak baru induk Perseroan sebesar 87 persen dan anak perusahaan sebesar 13 persen.
Beberapa proyek yang berhasil diraih sampai dengan Juli 2020 antara lain Refinery Development Master Plan (RDMP) operasi kerja sama/JO sebesar Rp1,80 triliun, sistem penyediaan air minum (SPAM) Pekanbaru sebesar Rp1,26 triliun, Bogor Apartement sebesar Rp1,17 triliun, Sirkuit Mandalika sebesar Rp817 miliar, Sport Centre Banten Rp794 miliar, Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Alumina Rp660 miliar, Refinery Development Master Plan (RDMP) Reguler Rp576 miliar, Jalan Kendari-Toronipa Rp412 miliar.
Sampai dengan Juli 2020, kontrak baru dari BUMN mendominasi perolehan kontrak baru Perseroan dengan kontribusi sebesar 45 persen, disusul oleh pemerintah sebesar 31 persen dan swasta sebesar 24 persen dari total perolehan kontrak baru.
Sedangkan, perolehan kontrak baru berdasarkan jenis atau tipe pekerjaan, yaitu gedung sebesar 31 persen, minyak dan gas sebesar 27 persen, jalan dan jembatan sebesar 14 persen, irigasi sebesar 14 persen, pembangkit listrik sebesar 10 persen, dan Lain-lain sebesar 3 persen.
Dalam kesempatan itu, PT PP mengikuti publik ekspos Live 2020 yang diselenggarakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore (27/08) yang penyelenggaraan kegiatannya berjalan secara full virtual tanpa ada pertemuan langsung (tatap muka).
Dalam pelaksanaan publik ekspor ini, Perseroan memberikan gambaran informasi terkini terkait perkembangan dan kinerja perusahaan dalam menghadapi kondisi pandemik COVID-19 di tahun ini dan menghadapi masa mendatang, serta terus mengembangkan berbagai konsep strategi perusahaan yang akan diterapkan dalam menjalankan roda bisnis perusahaan.
Adapun strategi defensif yang dilakukan oleh Perseroan selama masa pandemi, antara lain melakukan divestasi, cashflow leadership, restrukturisasi hutang, reorganisasi perusahaan, customer focus, selective & reduce capex, cost reduction strategic, dan kebijakan pengetatan uang.
Sedangkan, strategi ofensif akan dilakukan bertahap setelah wabah pandemi, antara lain ekspansi market, implementasi teknologi (IT), sinergi dengan BUMN, kolaborasi dengan investor asing, diversifikasi yang sejalan dengan bisnis utama, dan transformasi business line.
Saat ini, Perseroan membagi lini bisnis perusahaan menjadi kontruksi dan iinvestasi, dimana untuk bisnis konstruksi terdiri dari jasa pembangunan, tehnik sipil , EPC, specialist, plant, dan equipment, sedangkan bisnis iinvestasi terdiri dari bidang infrastruktur, energi, dan properti.
"Sampai dengan Juli 2020 ini, Perseroan berhasil merealisasikan perolehan kontrak baru sebesar 40 persen dari total target yang ditetapkan oleh manajemen Perseroan, yaitu sebesar Rp25,53 triliun di akhir tahun 2020 sehingga kami optimis target kontrak baru tahun ini akan tercapai,” ujar Novel Arsyad Direktur Utama PT PP (Persero) Tbl Novel Arsyad dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Menurutnya, pencapaian kontrak baru sebesar Rp10,05 triliun tersebut terdiri dari kontrak baru induk Perseroan sebesar 87 persen dan anak perusahaan sebesar 13 persen.
Beberapa proyek yang berhasil diraih sampai dengan Juli 2020 antara lain Refinery Development Master Plan (RDMP) operasi kerja sama/JO sebesar Rp1,80 triliun, sistem penyediaan air minum (SPAM) Pekanbaru sebesar Rp1,26 triliun, Bogor Apartement sebesar Rp1,17 triliun, Sirkuit Mandalika sebesar Rp817 miliar, Sport Centre Banten Rp794 miliar, Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Alumina Rp660 miliar, Refinery Development Master Plan (RDMP) Reguler Rp576 miliar, Jalan Kendari-Toronipa Rp412 miliar.
Sampai dengan Juli 2020, kontrak baru dari BUMN mendominasi perolehan kontrak baru Perseroan dengan kontribusi sebesar 45 persen, disusul oleh pemerintah sebesar 31 persen dan swasta sebesar 24 persen dari total perolehan kontrak baru.
Sedangkan, perolehan kontrak baru berdasarkan jenis atau tipe pekerjaan, yaitu gedung sebesar 31 persen, minyak dan gas sebesar 27 persen, jalan dan jembatan sebesar 14 persen, irigasi sebesar 14 persen, pembangkit listrik sebesar 10 persen, dan Lain-lain sebesar 3 persen.
Dalam kesempatan itu, PT PP mengikuti publik ekspos Live 2020 yang diselenggarakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore (27/08) yang penyelenggaraan kegiatannya berjalan secara full virtual tanpa ada pertemuan langsung (tatap muka).
Dalam pelaksanaan publik ekspor ini, Perseroan memberikan gambaran informasi terkini terkait perkembangan dan kinerja perusahaan dalam menghadapi kondisi pandemik COVID-19 di tahun ini dan menghadapi masa mendatang, serta terus mengembangkan berbagai konsep strategi perusahaan yang akan diterapkan dalam menjalankan roda bisnis perusahaan.
Adapun strategi defensif yang dilakukan oleh Perseroan selama masa pandemi, antara lain melakukan divestasi, cashflow leadership, restrukturisasi hutang, reorganisasi perusahaan, customer focus, selective & reduce capex, cost reduction strategic, dan kebijakan pengetatan uang.
Sedangkan, strategi ofensif akan dilakukan bertahap setelah wabah pandemi, antara lain ekspansi market, implementasi teknologi (IT), sinergi dengan BUMN, kolaborasi dengan investor asing, diversifikasi yang sejalan dengan bisnis utama, dan transformasi business line.
Saat ini, Perseroan membagi lini bisnis perusahaan menjadi kontruksi dan iinvestasi, dimana untuk bisnis konstruksi terdiri dari jasa pembangunan, tehnik sipil , EPC, specialist, plant, dan equipment, sedangkan bisnis iinvestasi terdiri dari bidang infrastruktur, energi, dan properti.
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020
Tags: