Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membekali jajarannya dengan pelatihan ilmu negosiasi dan diplomasi, antara lain dalam mempertahankan bahkan meningkatkan pasar ekspor di tengah pandemi.

"Kami ingin meningkatkan kemampuan para aparatur, khususnya dalam mendukung peningkatan dan efektivitas kerja sama luar negeri bidang karantina ikan, pengendali mutu dan keamanan hasil perikanan," kata Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendali Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan KKP Rina dalam siaran pers di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, hal itu penting antara lain karena keamanan pangan dan penyakit lintas batas menjadi dua isu persaingan ketersediaan pangan secara global.

Baca juga: KKP gelar pelatihan pengelolaan wisata bahari

Tak jarang, lanjutnya, demi mendapatkan produk terbaik, negara maju sebagai konsumen membuat technical barrier atau hambatan prosedur regulasi seperti melalui penerapan persyaratan teknis yang ketat dan bisa menyulitkan negara-negara pengekspor seperti Indonesia.

Karenanya, diperlukan peningkatan pengetahuan dan kemampuan para aparatur kementerian teknis dalam bernegosiasi atau berdiplomasi di forum internasional.

Rina menyatakan hal tersebut sangat penting agar substansi teknis dapat tersampaikan dengan baik dan meningkatkan posisi tawar Indonesia, terutama di forum internasional.

Baca juga: Pandemi, KKP akui mendatangkan investasi tak ringan dan perlu sinergi

"Negara-negara yang telah meratifikasi perjanjian pasar bebas WTO, dapat menyelesaikan berbagai permasalahan perdagangan komoditas dalam forum resmi secara fair dan ilmiah," ujarnya.

Sebagai langkah kongkrit, Rina pun memimpin jajarannya dengan menggelar pelatihan bertajuk "Workshop on Negotiation Skill: Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia BKIPM dalam Berkomunikasi pada Forum Internasional" pada 27 Agustus 2020.

Baca juga: Menteri Edhy ingatkan persyaratan ekspor ke AS semakin ketat

Rina mengutarakan harapannya agar pelatihan tersebut bisa menjadi ruang bagi para penjaga ekspor kelautan dan perikanan untuk meningkatkan kapasitas dalam presentasi, keketuaan, berargumentasi, serta mengemukakan pendapat di forum internasional.

"Penguatan kapasitas SDM dan kelembagaan kerja sama bidang kelautan dan perikanan juga menjadi modal penting untuk mendukung posisi Indonesia dalam perundingan internasional," ujarnya.

Baca juga: Menteri Edhy optimistis ekspor perikanan melesat saat pandemi