Tamliha ajak masyarakat teladani Idham Chalid
28 Agustus 2020 13:15 WIB
Ketua Badan Sosialisasi MPR RI Syaifullah Tamliha (tengah) dalam acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI yang berbarengan dengan Hari Ulang Tahun (Haul) KH. Dr. Idham Chalid yang ke-98, di Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (27/8/2020). (Istimewa)
Jakarta (ANTARA) - Ketua Badan Sosialisasi MPR RI Syaifullah Tamliha mengajak masyarakat khususnya generasi muda meneladani perjuangan pahlawan nasional Idham Chalid yang telah berkontribusi bagi bangsa Indonesia.
"Dengan meneadani beliau kami harapkan terbentuk kader-kader bangsa yang mempunyai kapasitas, kapabilitas, dan integritas sehingga menjadi kader nasional yang handal di bidangnya. Itu adalah harapan kami dalam rangka Haul ke-98 Idham Chalid," kata Tamliha dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Hal itu dikatakan Tamliha dalam acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI yang berbarengan dengan Hari Ulang Tahun (Haul) KH. Dr. Idham Chalid yang ke-98, di Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (27/8).
Dia berharap kegiatan yang digelar mampu memberikan semangat kepada semua bahwa perjuangan itu tidak berhenti, terus menerus, dan istiqomah untuk kepentingan bangsa dan negara.
Anggota MPR dari Fraksi PPP itu menceritakan banyak kontribusi Idham Chalid dalam memperkuat Pancasila sebagai dasar negara misalnya Eka Prasetya Pancakarsa yang merupakan salah satu kontribusi Idham. Kontribusi itu menurut dia yang membuat adanya Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4).
“Kegiatan ini merupakan bentuk penghormatan kepada Bapak KH. Dr. Idham Chalid yang pernah menjadi Ketua MPR/DPR. Beliau juga merupakan pahlawan nasional," ujarnya.
Tamliha mengatakan jangan sampai ada masyarakat yang mengaku merasa paling agamis atau Pancasilais, hal itu juga telah demikian diungkapkan oleh Presiden Joko Widodo saat membacakan Pidato Kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR pada 14 Agustus.
Dia menjelaskan antara agama dan Pancasila saling berhubungan, karena itu mengamalkan nilai-nilai agama sebenarnya sudah melaksanakan Pancasila.
"Jadi jangan dibenturkan antara agama dan Pancasila," katanya.
Idham Chalid merupakan pahlawan nasional, banyak jabatan yang pernah dipegang Idham seperti menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri pada masa Kabinet Ali Sastroamidjojo dan Kabinet Djuanda, menjadi Ketua Umum PBNU tahun 1956 hingga 1984 dan Ketua MPR/DPR Periode 1971-1977.
Sosialisasi dan peringatan haul diselenggarakan di Makam Idham Chalid yang berada di Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (27/8). Hadir dalam kegiatan itu ratusan masyarakat Cisarua, mahasiswa PTIQ, pengurus GP Anshor dan Banser, serta rekan dan keluarga Idham Chalid.
Baca juga: MPR beri pemahaman nilai Empat Pilar melalui pagelaran seni budaya
Baca juga: MPR lakukan sosialisasi Empat Pilar di Riau ala Panggung Toktan
Baca juga: Bamsoet dorong santri dan mahasiswa jadi benteng penjaga Pancasila
"Dengan meneadani beliau kami harapkan terbentuk kader-kader bangsa yang mempunyai kapasitas, kapabilitas, dan integritas sehingga menjadi kader nasional yang handal di bidangnya. Itu adalah harapan kami dalam rangka Haul ke-98 Idham Chalid," kata Tamliha dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Hal itu dikatakan Tamliha dalam acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI yang berbarengan dengan Hari Ulang Tahun (Haul) KH. Dr. Idham Chalid yang ke-98, di Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (27/8).
Dia berharap kegiatan yang digelar mampu memberikan semangat kepada semua bahwa perjuangan itu tidak berhenti, terus menerus, dan istiqomah untuk kepentingan bangsa dan negara.
Anggota MPR dari Fraksi PPP itu menceritakan banyak kontribusi Idham Chalid dalam memperkuat Pancasila sebagai dasar negara misalnya Eka Prasetya Pancakarsa yang merupakan salah satu kontribusi Idham. Kontribusi itu menurut dia yang membuat adanya Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4).
“Kegiatan ini merupakan bentuk penghormatan kepada Bapak KH. Dr. Idham Chalid yang pernah menjadi Ketua MPR/DPR. Beliau juga merupakan pahlawan nasional," ujarnya.
Tamliha mengatakan jangan sampai ada masyarakat yang mengaku merasa paling agamis atau Pancasilais, hal itu juga telah demikian diungkapkan oleh Presiden Joko Widodo saat membacakan Pidato Kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR pada 14 Agustus.
Dia menjelaskan antara agama dan Pancasila saling berhubungan, karena itu mengamalkan nilai-nilai agama sebenarnya sudah melaksanakan Pancasila.
"Jadi jangan dibenturkan antara agama dan Pancasila," katanya.
Idham Chalid merupakan pahlawan nasional, banyak jabatan yang pernah dipegang Idham seperti menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri pada masa Kabinet Ali Sastroamidjojo dan Kabinet Djuanda, menjadi Ketua Umum PBNU tahun 1956 hingga 1984 dan Ketua MPR/DPR Periode 1971-1977.
Sosialisasi dan peringatan haul diselenggarakan di Makam Idham Chalid yang berada di Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (27/8). Hadir dalam kegiatan itu ratusan masyarakat Cisarua, mahasiswa PTIQ, pengurus GP Anshor dan Banser, serta rekan dan keluarga Idham Chalid.
Baca juga: MPR beri pemahaman nilai Empat Pilar melalui pagelaran seni budaya
Baca juga: MPR lakukan sosialisasi Empat Pilar di Riau ala Panggung Toktan
Baca juga: Bamsoet dorong santri dan mahasiswa jadi benteng penjaga Pancasila
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2020
Tags: