Jakarta (ANTARA) - ​​Para menteri ekonomi anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan Kementerian Perdagangan China atau Mofcom menegaskan pentingnya sistem perdagangan dan investasi internasional yang bebas dan terbuka.

Pernyataan bersama Para Menteri Ekonomi ASEAN (AEM) dan Mofcom yang beredar di kalangan media, Jumat, itu menyebutkan bahwa mereka ingin ada kepastian penegakan aturan internasional.

Demikian pula pada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), para menteri tersebut mendesak agar tetap menegakkan aturan perdagangan dan investasi yang bebas, terbuka, non-diskriminatif, transparan, dan dapat diprediksi.

AEM dan Mofcom menggelar pertemuan konsultasi melalui saluran video streaming pada Kamis (27/8).

Kedua belah pihak juga menyatakan kepuasannya atas pencapaian perdagangan dan investasi bilateral di tengah pandemi COVID-19.

Pertumbuhan ini menunjukkan ketahanan kerja sama dan potensi yang besar di antara China dan ASEAN, demikian pernyataan bersama.

Dalam pernyataan tersebut, China masih menjadi mitra perdagangan terbesar ASEAN sejak 2009, sedangkan ASEAN menjadi mitra dagang terbesar China untuk yang pertama kalinya pada semester pertama tahun ini.

Total perdagangan kedua belah pihak telah mencapai 507,9 miliar dolar AS dan investasi asing langsung dari China ke negara-negara ASEAN sebesar 9,1 miliar dolar AS.

Oleh sebab itu, para menteri tersebut kembali menekankan pentingnya penguatan kerja sama guna mendukung pemulihan perdagangan dan investasi.

Sistem perdagangan berbasis multilateralisme juga sangat penting dalam mendorong pemulihan ekonomi pascapandemi, demikian pernyataan bersama antarmenteri ekonomi itu.

Menurut para menteri, pernyataan bersama tentang Meningkatkan Kerja Sama Area Perdagangan Bebas (FTA) dan memerangi COVID-19 yang juga dihasilkan dalam pertemuan konsultasi tersebut memberikan sinyal positif penggunaan FTA untuk mendukung perdagangan dan investasi, mempertahankan rantai pasokan regional dan global, mengurangi dampak ekonomi akibat pandemi, dan membangun wilayah ekonomi yang lebih kuat.

Para menteri juga menyambut baik penyelenggaraan Pameran Impor Internasional China (CIIE) ketiga di Shanghai pada awal November dan Pamerah China-ASEAN (CAExpo) ke-17 di Nanning, Daerah Otonomi Guangxi Zhuang, pada akhir November mendatang.

Baca juga: Kerja sama media ASEAN-China diyakini mampu bangkitkan ekonomi digital
Baca juga: Di tengah krisis wabah, ASEAN jadi mitra dagang terbesar China
Baca juga: ASEAN geser AS di peringkat kedua mitra dagang terbesar China