Saham Tokyo berakhir lebih rendah karena penguatan yen tekan eksportir
27 Agustus 2020 16:56 WIB
Pejalan kaki memakai masker pelindung wajah menyusul wabah penyakit virus corona (COVID-19) tercermin pada layar yang menampilkan harga-harga saham di luar sebuah broker di Tokyo, Jepang, Selasa (17/3/2020). ANTARA/REUTERS/Issei Kato/am.
Tokyo (ANTARA) - Saham-saham Tokyo ditutup melemah untuk hari kedua beruntun pada Kamis, karena penguatan yen terhadap dolar AS membebani eksportir di tengah suasana hati-hati menjelang pidato Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell di simposium tahunan bank sentral di Jackson Hole, AS.
Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) merosot 82,00 poin atau 0,35 persen, dari penutupan Rabu (26/8), menjadi mengakhiri perdagangan di 23.208,86 poin. Sehari sebelumnya, Nikkei turun tipis 5,91 poin atau 0,03 persen menjadi 23.290,86 poin.
Sementara itu, indeks Topix yang lebih luas dari seluruh saham papan utama di pasar Tokyo berkurang 8,59 poin atau 0,53 persen, menjadi berakhir di 1.615,89. Indeks Topix turun tipis 0,75 poin atau 0,05 persen menjadi 1.624,48 poin pada akhir perdagangan Rabu (26/8).
Saham-saham perusahaan yang berhubungan dengan pertambangan, asuransi, dan real estat paling banyak mencatat kerugian pada penutupan perdagangan.
Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) merosot 82,00 poin atau 0,35 persen, dari penutupan Rabu (26/8), menjadi mengakhiri perdagangan di 23.208,86 poin. Sehari sebelumnya, Nikkei turun tipis 5,91 poin atau 0,03 persen menjadi 23.290,86 poin.
Sementara itu, indeks Topix yang lebih luas dari seluruh saham papan utama di pasar Tokyo berkurang 8,59 poin atau 0,53 persen, menjadi berakhir di 1.615,89. Indeks Topix turun tipis 0,75 poin atau 0,05 persen menjadi 1.624,48 poin pada akhir perdagangan Rabu (26/8).
Saham-saham perusahaan yang berhubungan dengan pertambangan, asuransi, dan real estat paling banyak mencatat kerugian pada penutupan perdagangan.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020
Tags: