Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan pihaknya sudah mendapatkan anggaran untuk memetakan potensi investasi daerah untuk 17 provinsi di Indonesia tahun ini.

"Izin kami laporkan pada tahap pertama, kami sudah mendapat anggaran untuk 17 provinsi. Jadi, 17 provinsi lainnya itu akan kami lakukan pada 2021," katanya dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Jakarta, Kamis, tanpa menyebut secara rinci besaran anggaran yang dimaksud.

Mantan Ketua Umum Hipmi itu mengatakan nantinya peta potensi investasi daerah itu akan berupa kajian pra uji kelaikan (pra feasibility study) per proyek. Dengan adanya peta potensi investasi daerah, BKPM punya pegangan proyek-proyek tertentu yang telah jelas untuk dipromosikan.

"Jadi saat kita promosi investasi tidak lagi ngarang bebas. Misal potensi tambang di Sulawesi Utara, tambangnya apa, berapa isinya, berapa hektare, status lahannya apa, investasinya, IRR bagaimana, seperti itu misalnya," ungkapnya.

Sebelumnya, Bahlil mengatakan telah melayangkan surat kepada Kementerian PPN/Bappenas mengenai usulan penyusunan peta potensi investasi daerah. Langkah tersebut merupakan satu dari enam strategi pemulihan investasi pada 2021.

Selain menyusun peta potensi investasi, BKPM akan mengeksekusi investasi mangkrak dan investasi berskala besar di industri; memfasilitasi investasi relokasi asing; melakukan debottlenecking dan after care investasi melalui pendampingan investor; melakukan perluasan daftar positif investasi; serta melakukan deregulasi dan integrasi perizinan.

Baca juga: BKPM targetkan penyerapan anggaran 2020 di atas 95 persen
Baca juga: Bahlil yakinkan investor Jepang iklim investasi RI telah kondusif
Baca juga: Memacu investasi di tengah pandemi