BMKG sebut angin kencang di Bandung sebagai fenomena wajar
27 Agustus 2020 13:56 WIB
Ilustrasi - Sebuah pohon tumbang akibat angin kencang yang menerjang pada Senin (21/10) di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung. ANTARA/HO-Humas Kabupaten Bandung/pri.
Bandung (ANTARA) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung Tony Agus Wijaya menyebut angin kencang yang belakangan meliputi wilayah Bandung dan sekitarnya sebagai fenomena yang wajar terjadi pada musim kemarau.
"Saat ini memang wajar, karena perbedaan tekanan yang mencolok antara benua Australia (tekanan tinggi) dan Benua Asia (tekanan rendah)," kata Tony di Bandung, Kamis.
Pada Rabu (26/8) kecepatan angin di Bandung tercatat sekitar 37 kilometer per jam, lebih tinggi ketimbang rata-rata kecepatan angin di wilayah Bandung Raya dalam keadaan normal yang sekitar 20 kilometer per jam.
Menurut Tony, wilayah Bandung saat ini diliputi angin dengan kecepatan di atas 25 kilometer per jam dan suhunya berkisar 27 derajat Celsius pada siang hari dan 21 derajat Celsius pada malam hari.
"Untuk wilayah Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, kondisi ini berpeluang terjadi hingga akhir bulan Agustus nanti," katanya.
Tony menyarankan warga untuk menjaga kesehatan dan menghemat penggunaan air selama musim kemarau.
"Selalu menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh karena gangguan debu dan polusi udara lebih meningkat. Selain itu berhemat dalam penggunaan air bersih untuk keperluan sehari-hari," kata dia.
Baca juga:
Hujan-angin kencang sebabkan rumah rusak dan pohon tumbang di Bandung
Angin puting beliung meliputi Situ Patenggang di Kabupaten Bandung
"Saat ini memang wajar, karena perbedaan tekanan yang mencolok antara benua Australia (tekanan tinggi) dan Benua Asia (tekanan rendah)," kata Tony di Bandung, Kamis.
Pada Rabu (26/8) kecepatan angin di Bandung tercatat sekitar 37 kilometer per jam, lebih tinggi ketimbang rata-rata kecepatan angin di wilayah Bandung Raya dalam keadaan normal yang sekitar 20 kilometer per jam.
Menurut Tony, wilayah Bandung saat ini diliputi angin dengan kecepatan di atas 25 kilometer per jam dan suhunya berkisar 27 derajat Celsius pada siang hari dan 21 derajat Celsius pada malam hari.
"Untuk wilayah Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, kondisi ini berpeluang terjadi hingga akhir bulan Agustus nanti," katanya.
Tony menyarankan warga untuk menjaga kesehatan dan menghemat penggunaan air selama musim kemarau.
"Selalu menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh karena gangguan debu dan polusi udara lebih meningkat. Selain itu berhemat dalam penggunaan air bersih untuk keperluan sehari-hari," kata dia.
Baca juga:
Hujan-angin kencang sebabkan rumah rusak dan pohon tumbang di Bandung
Angin puting beliung meliputi Situ Patenggang di Kabupaten Bandung
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020
Tags: