Kupang siapkan 2.600 ha lahan untuk Program Tanam Jagung Panen Sapi
27 Agustus 2020 11:23 WIB
Ilustrasi: Menteri Pertanian Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kiri) saat tanam jagung dalam kunjungan kerja di Desa Maliran, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Kamis (13/8/2020). ANTARA Jatim/ Ach
Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kupang menyiapkan lahan seluas 2.600 hektare untuk mendukung pelaksanaan Program Tanam Jagung Panen Sapi yang digulirkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Untuk Program Tanam Jagung Panen Sapi di daerah kami memanfaatkan lahan 2.600 hektare dan sekarang sedang mulai dijalankan," kata Bupati Kupang Korinus Maseno di Kupang, Kamis.
Ia mengatakan Program Tanam Jagung Panen Sapi ini sangat cocok bagi daerahnya dengan karakteristik wilayah yang memiliki lahan yang luas dan potensi ternak sapi yang banyak.
Baca juga: Mulai panen, Pemkab Kupang jamin stok pangan aman selama COVID-19
Program ini, lanjut dia, juga merupakan upaya yang tepat dalam rangka menyikapi kesulitan ekonomi yang dihadapi masyarakatnya akibat pandemi COVID-19.
"Untuk itu untuk Kabupaten Kupang disiapkan lahan seluas 2.600 hektare untuk mendukung program ini dan saat ini sudah hampir 1.000 hektare lahan yang sudah ditanami jagung," katanya.
"Kami bahkan memulai program ini dari kawasan perkantoran Kabupaten Kupang dengan memanfaatkan lahan sekitar 100 hektare," katanya.
Ia mengatakan massa panen jagung di daerah akan di mulai pada September mendatang dan akan berlangsung secara berkelanjutan hingga akhir 2020.
Baca juga: Mentan imbau petani jagung terapkan teknologi tanam zigzag
Bupati Korinus mengaku optimistis Program Tanam Jagung Panen Sapi ini bisa bisa berjalan secara optimal karena berkaitan langsung dengan mata pencaharian utama masyarakatnya yakni bertani dan beternak.
"Masyarakat sudah memiliki pengalaman yang cukup soal bertani dan beternak yang merupakan pekerjaan turun-temurun sehingga tidak ada kendala berarti," katanya.
Ia menambahkan kehadiran program ini juga sejalan dengan misi pembangunan yang saat ini dikerjakan pemerintahannya yakni pembangunan ekonomi kerakyatan yaitu membangun ekonomi dari apa yang dimiliki dan bisa dikerjakan rakyat sendiri.
Baca juga: Balitbangtan kawal percepatan tanam jagung di Kalimantan Selatan
"Untuk Program Tanam Jagung Panen Sapi di daerah kami memanfaatkan lahan 2.600 hektare dan sekarang sedang mulai dijalankan," kata Bupati Kupang Korinus Maseno di Kupang, Kamis.
Ia mengatakan Program Tanam Jagung Panen Sapi ini sangat cocok bagi daerahnya dengan karakteristik wilayah yang memiliki lahan yang luas dan potensi ternak sapi yang banyak.
Baca juga: Mulai panen, Pemkab Kupang jamin stok pangan aman selama COVID-19
Program ini, lanjut dia, juga merupakan upaya yang tepat dalam rangka menyikapi kesulitan ekonomi yang dihadapi masyarakatnya akibat pandemi COVID-19.
"Untuk itu untuk Kabupaten Kupang disiapkan lahan seluas 2.600 hektare untuk mendukung program ini dan saat ini sudah hampir 1.000 hektare lahan yang sudah ditanami jagung," katanya.
"Kami bahkan memulai program ini dari kawasan perkantoran Kabupaten Kupang dengan memanfaatkan lahan sekitar 100 hektare," katanya.
Ia mengatakan massa panen jagung di daerah akan di mulai pada September mendatang dan akan berlangsung secara berkelanjutan hingga akhir 2020.
Baca juga: Mentan imbau petani jagung terapkan teknologi tanam zigzag
Bupati Korinus mengaku optimistis Program Tanam Jagung Panen Sapi ini bisa bisa berjalan secara optimal karena berkaitan langsung dengan mata pencaharian utama masyarakatnya yakni bertani dan beternak.
"Masyarakat sudah memiliki pengalaman yang cukup soal bertani dan beternak yang merupakan pekerjaan turun-temurun sehingga tidak ada kendala berarti," katanya.
Ia menambahkan kehadiran program ini juga sejalan dengan misi pembangunan yang saat ini dikerjakan pemerintahannya yakni pembangunan ekonomi kerakyatan yaitu membangun ekonomi dari apa yang dimiliki dan bisa dikerjakan rakyat sendiri.
Baca juga: Balitbangtan kawal percepatan tanam jagung di Kalimantan Selatan
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020
Tags: