Medan (ANTARA News) - Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Medan, Abubakar Sidik, Senin, meminta pemerintah mengawasi lebih ketat produk-produk impor dari China yang masuk dan beredar luas di Indonesia.

"Barang-barang dari luar itu perlu diawasi, karena bisa saja disisipkan yang ilegal dan ini akan merugikan Indonesia," katanya menanggapi membanjirnya produk China ke Indonesia, khususnya di Sumatera Utara.

Abubakar menyebutkan, perdagangan bebas ASEAN-China, memenga bagus dan perlu disambut baik, karena mempromosikan hasil industri Indonesia di pasar ASEAN, namun, pemerintah tetap perlu mengawasi produk-produk ilegal dari luar negeri itu, karena bisa merugikan keuangan negara.

Sejumlah produk dari luar negeri itu misalnya berupa obat-obatan atau jamu, minuman, susu, makanan, roti yang dianggap dapat merugikan kesehatan masyarakat.

"Produk berupa jamu atau obat-obatan itu diduga ada yang mengandung bahan pengawet yang dapat merusak kesehatan bagi pemakainya," katanya.

Produk impor China dalam perdagangan bebas itu termasuk barang-barang kebutuhan sandang, seperti pakaian dan tekstil, lalu alas kaki dan elektronik.

Pemerintah tidak hanya harus mengawasi produk ilegal dari China, tetapi juga dari negara-negara lainnya.

Untuk mengantisipasinya, pemerintah perlu bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPPOM) melakukan pemeriksaan dan pengawasan langsung ke lapangan.

"Segala jenis makanan, minuman dan obat-obatan perlu diuji dan di tes melalui laboratorium, sehingga dapat diketahui masyarakat sebelum barang-barang tersebut dibeli oleh konsumen," kata Abubakar.(*)