Kasus positif COVID-19 di Jakarta bertambah 711
26 Agustus 2020 22:50 WIB
Petugas PPSU Bukit Duri menyelesaikan pembuatan mural yang berisi pesan waspada penyebaran virus Corona di kawasan Tebet, Jakarta, Rabu (26/8/2020). Mural tersebut dibuat agar meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas di luar rumah karena masih tingginya angka kasus COVID-19 secara nasional. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/wsj.
Jakarta (ANTARA) - Kasus positif Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) di Jakarta pada Rabu bertambah 711 orang sehingga menjadi 35.642 kasus atau bertambah cukup signifikan dari sebelumnya sejumlah 34.931.
Berdasarkan data dari Pemprov DKI Jakarta, pertambahan sebanyak 711 ini lebih tinggi dibandingkan penambahan pada Selasa (25/8) sebanyak 636 kasus,Senin (24/8) 659 kasus, Ahad (23/8) 637 kasus, Sabtu (22/8) 601 kasus, pada Jumat (21/8) 641 kasus, Kamis (20/8) 595 kasus dan Rabu (19/8) sebanyak 565 kasus.
Namun pertambahan ini masih berada di bawah penambahan pada Sabtu (8/8) sejumlah 721 kasus yang merupakan rekor peningkatan kasus tertinggi selama pandemi COVID-19 di Jakarta.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia menerangkan bahwa penambahan 711 kasus COVID-19 ini adalah dari hasil tes Polymerase Chain Reaction (PCR) pada 5.499 spesimen.
Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 4.454 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 711 positif dan 3.743 negatif. Dari 711 kasus positif tersebut, 286 kasus baru hari ini adalah akumulasi data dari hari sebelumnya yang baru dilaporkan.
"Untuk rate tes PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 54.191. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 44.635," katanya.
Baca juga: Tes usap massal dilakukan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
Baca juga: 150 pegawai Kejari Jakarta Utara ikut "rapid test" Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyatakan sampai 25 Agustus 2020, sudah ada 697.704 sampel (sebelumnya 692.205 sampel) yang telah diperiksa dengan tes PCR untuk mengetahui jejak COVID-19 di lima wilayah DKI Jakarta lewat 54 laboratorium.
Dwi menjelaskan jumlah kasus aktif yang terpapar penyakit pneumonia akibat virus corona jenis baru (COVID-19) itu di Jakarta saat ini sebanyak 7.748 orang (sebelumnya 7.816 orang) yang masih dirawat/isolasi.
Sedangkan dari jumlah kasus konfirmasi secara total di Jakarta pada Rabu ini sebanyak 35.642 kasus, ada 26.750 orang dinyatakan telah sembuh (bertambah 764 dibanding hari sebelumnya 25.986 orang).
Sedangkan 1.144 orang (bertambah 15 dibanding sebelumnya 1.129) meninggal dunia. Dalam persentase, tingkat kesembuhan di Jakarta adalah 75,1 persen (sebelumnya 74,4 persen) dan tingkat kematian 3,2 persen (sama seperti sebelumnya).
Untuk "positivity rate" atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta setelah penambahan ini sebesar 9,8 persen (sebelumnya 10 persen). Sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 6,2 persen (sama seperti sebelumnya). WHO menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari lima persen.
Berdasarkan data dari Pemprov DKI Jakarta, pertambahan sebanyak 711 ini lebih tinggi dibandingkan penambahan pada Selasa (25/8) sebanyak 636 kasus,Senin (24/8) 659 kasus, Ahad (23/8) 637 kasus, Sabtu (22/8) 601 kasus, pada Jumat (21/8) 641 kasus, Kamis (20/8) 595 kasus dan Rabu (19/8) sebanyak 565 kasus.
Namun pertambahan ini masih berada di bawah penambahan pada Sabtu (8/8) sejumlah 721 kasus yang merupakan rekor peningkatan kasus tertinggi selama pandemi COVID-19 di Jakarta.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia menerangkan bahwa penambahan 711 kasus COVID-19 ini adalah dari hasil tes Polymerase Chain Reaction (PCR) pada 5.499 spesimen.
Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 4.454 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 711 positif dan 3.743 negatif. Dari 711 kasus positif tersebut, 286 kasus baru hari ini adalah akumulasi data dari hari sebelumnya yang baru dilaporkan.
"Untuk rate tes PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 54.191. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 44.635," katanya.
Baca juga: Tes usap massal dilakukan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
Baca juga: 150 pegawai Kejari Jakarta Utara ikut "rapid test" Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyatakan sampai 25 Agustus 2020, sudah ada 697.704 sampel (sebelumnya 692.205 sampel) yang telah diperiksa dengan tes PCR untuk mengetahui jejak COVID-19 di lima wilayah DKI Jakarta lewat 54 laboratorium.
Dwi menjelaskan jumlah kasus aktif yang terpapar penyakit pneumonia akibat virus corona jenis baru (COVID-19) itu di Jakarta saat ini sebanyak 7.748 orang (sebelumnya 7.816 orang) yang masih dirawat/isolasi.
Sedangkan dari jumlah kasus konfirmasi secara total di Jakarta pada Rabu ini sebanyak 35.642 kasus, ada 26.750 orang dinyatakan telah sembuh (bertambah 764 dibanding hari sebelumnya 25.986 orang).
Sedangkan 1.144 orang (bertambah 15 dibanding sebelumnya 1.129) meninggal dunia. Dalam persentase, tingkat kesembuhan di Jakarta adalah 75,1 persen (sebelumnya 74,4 persen) dan tingkat kematian 3,2 persen (sama seperti sebelumnya).
Untuk "positivity rate" atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta setelah penambahan ini sebesar 9,8 persen (sebelumnya 10 persen). Sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 6,2 persen (sama seperti sebelumnya). WHO menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari lima persen.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020
Tags: