Jakarta (ANTARA News) - Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPR RI, Tjahjo Kumolo menilai, Presiden SBY merupakan yang paling sangat berkepentingan untuk adanya evaluasi dan kocok ulang kabinet.

"Terkait dengan kocok ulang kabinet dan juga evaluasi koalisi itu, menurut kami, maka yang paling sangat berkepentingan, selain Presiden SBY, juga Partai Demokrat sendiri," katanya kepada ANTARA, di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan itu, mengomentari wacana yang berkembang setelah adanya pernyataan Presiden SBY terkait kemungkinan melakukan evaluasi koalisi dan kocok ulang kabinet.

"Kewenangan penuh pada Presiden SBY, baik selaku Presiden RI (kepala pemerintahan) dan pimpinan Partai Demokrat," tambahnya.

Dan seandainya ada evaluasi serta kocok ulang, demikian Tjahjo Kumolo, itu sangat sah juga.

"Apa pun itu, tentu demi kenyamanan koalisi dan efektifitas pemerintahan," katanya.

Tjahjo Kumolo juga menilai, jika patokannya kinerja kabinet 100 hari, jelas sudah kelihatan dan ketahuan mana yang mampu, telah bekerja bagus, serta siapa tergolong tidak mampu atau belum bisa diandalkan menerjemahkan arahan Presiden SBY.

"Saya kira Presiden SBY sudah paham dan sudah tahu. Dan kalau Presiden akan kocok ulang, ya sah dan wajar saja, bahkan menurut saya itu perlu, demi jalannya pemerintahan yang lebih baik," ujarnya lagi.

Hanya saja, menurutnya, kita tak bisa berandai-andai terlalu jauh terlebih dulu.

"Mari kita lihat dan tunggu saja nanti bagaimana perkembangannya ke depan. Yang pasti bagi kami, apa pun keputusannya, itu ada pada Presiden SBY," tegas Tjahjo Kumolo.(*)