Jakarta (ANTARA) - Perpustakaan Nasional (Perpusnas) menyatakan pihaknya terus berupaya mengubah paradigma perpustakaan dari gudang buku menjadi memiliki peran signifikan dalam menuju kesejahteraan.

"Kami terus berkomitmen mengubah paradigma perpustakaan yang dianggap sebagai gudang buku dan bertransformasi Perpusnas yang memberdayakan sumber daya manusia dengan pendekatan teknologi informasi," ujar Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas, Deni Kurniadi dalam webinar pembudayaan kegemaran membaca dengan tema "Strategi Penguatan Literasi Informasi Untuk Meningkatkan Kesejahteraan" di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Perpusnas : Keluarga berperan penting hadirkan iklim literasi

Baca juga: Perpusnas: Perpustakaan harus jadi garda terdepan beri kehidupan layak


Masyarakat, kata Deni, harus diyakinkan bahwa di perpustakaan akan ada kesejahteraan. Masyarakat dapat keluar dari kesulitan dengan kegemaran membaca.

Deni menambahkan pihaknya percaya di tengah pandemi COVID-19, masyarakat dapat memanfaatkan perpustakaan untuk keluar dari kesulitan. "Kami terus berupaya agar kegemaran membaca dapat menjadi budaya, salah satunya dengan mendorong tumbuhnya perpustakaan dan rumah baca yang dekat dengan keluarga, satuan pendidikan dan masyarakat," tuturnya.

Berdasarkan Undang-Undang nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan, khususnya pasal 48, 49, 50 dan 51, mengenai pembudayaan kegemaran membaca, bahwa pembudayaan kegemaran membaca dilakukan melalui satuan pendidikan keluarga dan masyarakat.

Pemenuhan kebutuhan membaca itu difasilitasi oleh pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat melalui buku murah bermutu berkualitas dan mudah dijangkau.

"Hal ini dijamin dalam Undang-Undang Nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan," tambah Deni.

Baca juga: Kepala Perpusnas minta pejabat ubah paradigma dalam layani masyarakat

Baca juga: Perpusnas: PJJ peluang tingkatkan kegemaran membaca


Penulis ternama Tanah Air, Ahmad Fuadi mengatakan Perpusnas berperan strategis untuk menguatkan kegemaran membaca dan menulis.

"Kemampuan menulis sendiri merupakan efek dari membaca," kata Ahmad Fuadi.

Webinar menghadirkan sejumlah pembicara lainnya, Penulis Buku dan Founder Perpustakaan Teras Depan Rumah, Nathania Luvena Lais dan Praktik Komunikasi, Dani M Akhyar.