Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, ditutup menguat tipis di tengah aksi jual investor asing.

IHSG ditutup menguat 1,44 poin atau 0,03 persen ke posisi 5.340,33. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 1,47 poin atau 0,17 persen menjadi 849,52.

"Adanya kekhawatiran mengenai COVID-19 second wave menyebabkan masih terjadinya kondisi net sell asing. Di sisi lain, perlambatan pertumbuhan ekonomi global masih terjadi," kata analis Bina Artha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama di Jakarta, Rabu.

Dibuka menguat, IHSG lebih banyak menghabiskan waktu di zona merah namun berhasil menguat tipis jelang penutupan perdagangan saham.

Secara sektoral, lima sektor meningkat dimana sektor pertanian naik paling tinggi yaitu 1,02 persen, diikuti sektor infrastruktur dan sektor aneka industri masing-masing 0,92 persen dan 0,65 persen.

Sedangkan lima sektor terkoreksi dimana sektor properti turun paling dalam yaitu minus 0,69 persen, diikuti sektor perdagangan dan sektor industri dasar masing-masing minus 0,46 persen dan minus 0,39 persen.

Penutupan IHSG diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing sebesar Rp521,36 miliar.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 841.776 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 16,93 miliar lembar saham senilai Rp9,8 triliun. Sebanyak 184 saham naik, 262 saham menurun, dan 156 saham tidak bergerak nilainya.

Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 5,91 poin atau 0,03 persen ke 23.290,86, indeks Hang Seng naik 5,57 poin atau 0,02 persen ke 25.491,79, dan indeks Straits Times menguat 17,07 atau 0,67 ke 2.541,96.

Baca juga: IHSG diprediksi datar ikuti pergerakan bursa global
Baca juga: IHSG ditutup melambung, ditopang perkembangan penelitian vaksin
Baca juga: IHSG berpotensi menguat ikuti kenaikan bursa saham AS