Penambahan kasus corona Pekanbaru didominasi penularan rekan sekantor
26 Agustus 2020 16:00 WIB
Sejumlah warga menggunakan rompi merah yang menandakan telah melakukan pelanggaran ketertiban protokol kesehatan untuk mencegah wabah COVID-19 di Pekanbaru, Riau, Selasa (11/8/2020). ANTARA/HO-Pemkot Pekanbaru/aa.
Pekanbaru (ANTARA) - Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Pekanbaru dr Mulyadi mengatakan ada penambahan 28 kasus baru COVID-19 pada Selasa (25/8) yang didominasi penularan rekan sekantor.
Tambahan positif COVID-19 itu meningkat dibanding sehari sebelumnya mencapai 24 kasus terkonfirmasi.
"Dari 28 kasus konfirmasi baru itu didominasi hasil tracing penularan rekan sekantor," kata dr Mulyadi di Pekanbaru, Rabu.
Mulyadi menyebutkan ada sebanyak 12 pasien terkonfirmasi baru yang didapat dari hasil tracing (penelusuran) kasus positif sebelumnya atas nama Ny AS (43).
Baca juga: Dua legislator positif, Gedung DPRD Pekanbaru lakukan pembatasan
Baca juga: Wali Kota Pekanbaru larang warganya bepergian ke luar kota
Ny AS umur 43 tahun saat didata domisilinya belum diketahui dan melakukan uji usap tenggorokan atau swab di RSUD Arifin Achmad pada 19 Agustus 2020 dengan hasil positif dengan keterangan riwayat perjalanan dan kontak dengan kasus konfirmasi yang belum diketahui.
"Namun kita bersyukur hari ini ada penambahan pasien sembuh dan pulang sebanyak delapan orang," katanya.
Dikatakan dia, dari kasus konfirmasi baru juga selain penularan sekantor warga terjaring saat melakukan uji usap mandiri yang menjadi syarat untuk melakukan perjalanan ke luar kota.
"Terjaring pada uji usap mandiri juga banyak ini dilakukan pasien karena curiga pada kesehatannya," katanya.
Baca juga: Klaster baru, 12 pegawai BPKAD Pekanbaru positif COVID-19
Baca juga: Pekanbaru butuh Laboratorium Biomolekuler percepat penanganan COVID-19
Dengan penambahan kasus baru 28 orang maka total pasien positif COVID-19 di Kota Pekanbaru hingga 25 Agustus ada 484 orang dengan rincian 212 orang sembuh dan pulang, 53 orang masih dirawat di RS serta 212 orang isolasi mandiri serta tujuh orang meninggal dunia.
"Kasus COVID-19 masih meningkat, mari terapkan protokoler kesehatan dengan selalu gunakan masker saat beraktifitas atau bertemu orang, rajin cuci tangan dan jaga jarak jika perlu hindari kerumunan. Kalau tidak ada keperluan penting lebih baik di rumah saja," tukas dr Mulyadi.
Baca juga: Positif COVID-19 Riau tembus 1.000, tiga di antaranya pegawai imigrasi
Baca juga: Usia produktif dominasi positif COVID-19 di Pekanbaru, sebut Dinkes
Tambahan positif COVID-19 itu meningkat dibanding sehari sebelumnya mencapai 24 kasus terkonfirmasi.
"Dari 28 kasus konfirmasi baru itu didominasi hasil tracing penularan rekan sekantor," kata dr Mulyadi di Pekanbaru, Rabu.
Mulyadi menyebutkan ada sebanyak 12 pasien terkonfirmasi baru yang didapat dari hasil tracing (penelusuran) kasus positif sebelumnya atas nama Ny AS (43).
Baca juga: Dua legislator positif, Gedung DPRD Pekanbaru lakukan pembatasan
Baca juga: Wali Kota Pekanbaru larang warganya bepergian ke luar kota
Ny AS umur 43 tahun saat didata domisilinya belum diketahui dan melakukan uji usap tenggorokan atau swab di RSUD Arifin Achmad pada 19 Agustus 2020 dengan hasil positif dengan keterangan riwayat perjalanan dan kontak dengan kasus konfirmasi yang belum diketahui.
"Namun kita bersyukur hari ini ada penambahan pasien sembuh dan pulang sebanyak delapan orang," katanya.
Dikatakan dia, dari kasus konfirmasi baru juga selain penularan sekantor warga terjaring saat melakukan uji usap mandiri yang menjadi syarat untuk melakukan perjalanan ke luar kota.
"Terjaring pada uji usap mandiri juga banyak ini dilakukan pasien karena curiga pada kesehatannya," katanya.
Baca juga: Klaster baru, 12 pegawai BPKAD Pekanbaru positif COVID-19
Baca juga: Pekanbaru butuh Laboratorium Biomolekuler percepat penanganan COVID-19
Dengan penambahan kasus baru 28 orang maka total pasien positif COVID-19 di Kota Pekanbaru hingga 25 Agustus ada 484 orang dengan rincian 212 orang sembuh dan pulang, 53 orang masih dirawat di RS serta 212 orang isolasi mandiri serta tujuh orang meninggal dunia.
"Kasus COVID-19 masih meningkat, mari terapkan protokoler kesehatan dengan selalu gunakan masker saat beraktifitas atau bertemu orang, rajin cuci tangan dan jaga jarak jika perlu hindari kerumunan. Kalau tidak ada keperluan penting lebih baik di rumah saja," tukas dr Mulyadi.
Baca juga: Positif COVID-19 Riau tembus 1.000, tiga di antaranya pegawai imigrasi
Baca juga: Usia produktif dominasi positif COVID-19 di Pekanbaru, sebut Dinkes
Pewarta: Vera Lusiana
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020
Tags: