Washington (ANTARA News/Saba-OANA) - Amerika Serikat menghormati sepenuhnya kedaulatan Yaman, kata seorang juru bicara Departemen Pertahanan AS dalam satu konferensi pers.

"Yaman adalah negara berdaulat, dan kami menghargai kedaulatannya," kata juru bicara AS itu.

"Kerja sama kami dengan Yaman dalam memerangi terorisme hanya terbatas pada bidang intelijen, dan latihan bersama dalam rangka membantu Yaman untuk memerangi teroris Al Qaida yang diyakini telah membantu upaya pengeboman sebuah pesawat AS, pada hari Natal lalu."

Dia menambahkan, sejumlah pakar militer AS melatih Yaman dalam perang menghadapi terorisme dan pasukan Pengawal Pantai, yang tugasnya termasuk memberikan bantuan keuangan dan dukungan teknis terhadap Yaman dalam membentuk pasukan Pengawal Pantai.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Inggris David Miliband mengatakan negaranya makin mencemaskan memburuknya situasi keamanan di Yaman dan tumbuhnya tantangan-tantangan yang dihadapi pemerintah dan rakyat Yaman.

Dalam pidatonya di depan parlemen mengenai visinya tentang situasi mutakhir di Yaman, Miliband memperingatkan, memburuknya keamanan dan stabilitas di negara itu akan mengancam kawasan Teluk dan Timur Tengah, serta Inggris.

"Situasi di Yaman selama 18 bulan terakhir menjadi sumber pada meningkatnya kekhawatiran di kawasan itu, selain juga bagi pemerintah Inggris," kata Miliband.

Dia menandaskan, sumber kecemasan itu adalah bahwa pemerintah Yaman sedang menghadapi berbagai tantangan penting di empat bidang, termasuk pemberontakan di utara, separatisme di selatan, makin meningkatnya ancaman dari Al Qaida dan memburuknya kondisi ekonomi negara itu. (*)