Rakernas KONI diharapkan hasilkan langkah strategis pembinaan olahraga
25 Agustus 2020 21:30 WIB
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali bermain bulu tangkis usai meninjau calon kantor panitia penyelenggara Piala Dunia U-20 2021 (INAFOC) di GBK Arena, Senayan, Jakarta, Jumat (10/7/2020). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/pras. (ANTARAFOTO/PUSPA PERWITASARI)
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali berharap Rapat Kerja Nasional (Rakernas) KONI 2020 yang dilakukan secara virtual pada 25-27 Agustus dapat menghasilkan langkah-langkah strategis yang bisa membantu akselerasi program pembinaan semua cabang olahraga.
“Harapannya, Rakernas ini menghasilkan keputusan-keputusan yang bisa menjadi rekomendasi untuk dasar kebijakan yang akan dikeluarkan pemerintah,” tutur Zainudin, Selasa.
Zainudin mengatakan bahwa tahun ini banyak kegiatan yang harus terhenti akibat pandemi. Meski begitu, pembinaan olahraga prestasi tetap harus berjalan agar Indonesia tidak terlalu jauh tertinggal dari negara-negara lain. Apalagi 2021 akan menjadi tahun yang sangat padat bagi kegiatan olahraga, baik nasional maupun internasional.
“Maka kami terus mendorong induk cabor untuk melakukan upaya, paling tidak mempertahankan kondisi atletnya. Apalagi untuk mereka yang sudah dipersiapkan untuk tampil di kegiatan olahraga nasional maupun internasional tahun depan," ujarnya.
Baca juga: Menpora ingin 2021 jadi tahun pemulihan olahraga nasional
Salah satu keputusan strategis yang diharapkan dihasilkan dari Rakernas KONI 2020 adalah upaya mendongkrak prestasi olahraga lewat sport science, yang juga merupakan salah satu fokus utama dalam grand design olahraga nasional yang sedang disusun pemerintah.
Grand design yang masih dalam tahap uji publik itu diharapkan bisa segera disahkan dalam waktu dekat ini sehingga nantinya bisa digunakan sebagai panduan KONI daerah dalam pembinaan olahraga.
“Kalau saja satu provinsi fokus dengan tiga cabang unggulannya, maka bisa dilihat tiga dikali 34 provinsi berapa banyak kita punya bibit-bibit unggul yang bisa disalurkan untuk Timnas dari berbagai daerah,”
“Semua harus didesain karena saat ini tidak ada lagi prestasi yang bisa diraih tanpa direncanakan. Prestasi yang tercipta by accident seperti saat ini tidak akan langgeng dan sistematis terpelihara," kata Zainudin.
Rakernas KONI 2020 diikuti oleh 34 KONI daerah dan 64 cabang olahraga anggota KONI. Selain pembahasan langkah strategis pembinaan olahraga, Rakernas juga membahas mengenai kesiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua XX pada 2021, kesiapan Aceh-Sumut sebagai tuan rumah bersama PON XXI pada 2024, pembahasan tentang lanjutan revisi UU Sistem Keolahragaan Nasional (SKN) yang ini telah masuk di DPR RI, serta penerimaan anggota KONI baru.
Baca juga: Kemenpora libatkan KONI Pusat dan KONIDA dalam pembinaan olahraga
Baca juga: Aceh-Sumut berharap SK penetapan tuan rumah PON XXI segera terbit
Baca juga: PB PON siapkan 22 ribu kamar untuk PON Papua 2021
“Harapannya, Rakernas ini menghasilkan keputusan-keputusan yang bisa menjadi rekomendasi untuk dasar kebijakan yang akan dikeluarkan pemerintah,” tutur Zainudin, Selasa.
Zainudin mengatakan bahwa tahun ini banyak kegiatan yang harus terhenti akibat pandemi. Meski begitu, pembinaan olahraga prestasi tetap harus berjalan agar Indonesia tidak terlalu jauh tertinggal dari negara-negara lain. Apalagi 2021 akan menjadi tahun yang sangat padat bagi kegiatan olahraga, baik nasional maupun internasional.
“Maka kami terus mendorong induk cabor untuk melakukan upaya, paling tidak mempertahankan kondisi atletnya. Apalagi untuk mereka yang sudah dipersiapkan untuk tampil di kegiatan olahraga nasional maupun internasional tahun depan," ujarnya.
Baca juga: Menpora ingin 2021 jadi tahun pemulihan olahraga nasional
Salah satu keputusan strategis yang diharapkan dihasilkan dari Rakernas KONI 2020 adalah upaya mendongkrak prestasi olahraga lewat sport science, yang juga merupakan salah satu fokus utama dalam grand design olahraga nasional yang sedang disusun pemerintah.
Grand design yang masih dalam tahap uji publik itu diharapkan bisa segera disahkan dalam waktu dekat ini sehingga nantinya bisa digunakan sebagai panduan KONI daerah dalam pembinaan olahraga.
“Kalau saja satu provinsi fokus dengan tiga cabang unggulannya, maka bisa dilihat tiga dikali 34 provinsi berapa banyak kita punya bibit-bibit unggul yang bisa disalurkan untuk Timnas dari berbagai daerah,”
“Semua harus didesain karena saat ini tidak ada lagi prestasi yang bisa diraih tanpa direncanakan. Prestasi yang tercipta by accident seperti saat ini tidak akan langgeng dan sistematis terpelihara," kata Zainudin.
Rakernas KONI 2020 diikuti oleh 34 KONI daerah dan 64 cabang olahraga anggota KONI. Selain pembahasan langkah strategis pembinaan olahraga, Rakernas juga membahas mengenai kesiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua XX pada 2021, kesiapan Aceh-Sumut sebagai tuan rumah bersama PON XXI pada 2024, pembahasan tentang lanjutan revisi UU Sistem Keolahragaan Nasional (SKN) yang ini telah masuk di DPR RI, serta penerimaan anggota KONI baru.
Baca juga: Kemenpora libatkan KONI Pusat dan KONIDA dalam pembinaan olahraga
Baca juga: Aceh-Sumut berharap SK penetapan tuan rumah PON XXI segera terbit
Baca juga: PB PON siapkan 22 ribu kamar untuk PON Papua 2021
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020
Tags: