Menristek: Inovasi kunci Indonesia menjadi negara maju pada 2045
25 Agustus 2020 20:37 WIB
Menteri Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Bambang PS Brodjonegoro di Jakarta, Senin (24/8/2020). ANTARA/Indriani/pri.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan inovasi menjadi kunci dalam mewujudkan Indonesia sebagai negara maju pada 2045.
"Untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara maju pada 100 tahun kemerdekaannya pada 2045, mau tidak mau inovasi menjadi kata kunci," kata Menristek Bambang dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Menristek dorong biodiversitas jadi obat dan energi terbarukan
Hal itu disampaikan Menristek Bambang saat menjadi pembicara utama dalam pembukaan Pekan Ristek Universitas Mercu Buana 2020 yang dilaksanakan dalam jaringan, Senin (24/8).
Menristek Bambang mengatakan pentingnya perubahan pola pikir untuk dapat mengubah paradigma dari ekonomi berbasis industrialisasi menjadi ekonomi berbasis inovasi sebagai upaya peningkatan inovasi untuk melewati "middle income trap" atau perangkap pendapatan menengah.
Awal Juli 2020, Bank Dunia telah menetapkan peringkat Indonesia menjadi "upper middle income" atau negara berpendapatan menengah ke atas.
Menristek Bambang menuturkan Indonesia tidak boleh langsung senang dengan hasil itu. Justru itu menjadi tantangan agar Indonesia tidak terjebak lama dalam zona "upper middle income".
Baca juga: Menteri: Kecerdasan artifisial jadi dasar inovasi Indonesia masa depan
Baca juga: Kemristek dorong percepatan hilirisasi hasil riset dan inovasi
Menurut Menristek Bambang, diperlukan sinergi dan kolaborasi antarinstitusi dan pihak terkait lainnya untuk mewujudkan cita-cita besar Indonesia menjadi negara maju di 2045.
Dia berharap sinergi dan kolaborasi antara pemerintah, perguruan tinggi dan industri dapat menjadi solusi agar Indonesia lolos dari "middle income trap".
Kolaborasi riset di perguruan tinggi tidak cukup dilakukan anta fakultas di dalamnya, namun juga dibutuhkan sistem kolaborasi yang mendukung agar inovasi di dunia pendidikan dapat menembus dunia industri dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
"Melalui sinergi 'triple helix' yang diharapkan mampu menjadi solusi agar Indonesia lolos dari 'midle income trap' dengan penerapan ekonomi yang berbasis inovasi," ujar Menristek Bambang.
"Untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara maju pada 100 tahun kemerdekaannya pada 2045, mau tidak mau inovasi menjadi kata kunci," kata Menristek Bambang dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Menristek dorong biodiversitas jadi obat dan energi terbarukan
Hal itu disampaikan Menristek Bambang saat menjadi pembicara utama dalam pembukaan Pekan Ristek Universitas Mercu Buana 2020 yang dilaksanakan dalam jaringan, Senin (24/8).
Menristek Bambang mengatakan pentingnya perubahan pola pikir untuk dapat mengubah paradigma dari ekonomi berbasis industrialisasi menjadi ekonomi berbasis inovasi sebagai upaya peningkatan inovasi untuk melewati "middle income trap" atau perangkap pendapatan menengah.
Awal Juli 2020, Bank Dunia telah menetapkan peringkat Indonesia menjadi "upper middle income" atau negara berpendapatan menengah ke atas.
Menristek Bambang menuturkan Indonesia tidak boleh langsung senang dengan hasil itu. Justru itu menjadi tantangan agar Indonesia tidak terjebak lama dalam zona "upper middle income".
Baca juga: Menteri: Kecerdasan artifisial jadi dasar inovasi Indonesia masa depan
Baca juga: Kemristek dorong percepatan hilirisasi hasil riset dan inovasi
Menurut Menristek Bambang, diperlukan sinergi dan kolaborasi antarinstitusi dan pihak terkait lainnya untuk mewujudkan cita-cita besar Indonesia menjadi negara maju di 2045.
Dia berharap sinergi dan kolaborasi antara pemerintah, perguruan tinggi dan industri dapat menjadi solusi agar Indonesia lolos dari "middle income trap".
Kolaborasi riset di perguruan tinggi tidak cukup dilakukan anta fakultas di dalamnya, namun juga dibutuhkan sistem kolaborasi yang mendukung agar inovasi di dunia pendidikan dapat menembus dunia industri dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
"Melalui sinergi 'triple helix' yang diharapkan mampu menjadi solusi agar Indonesia lolos dari 'midle income trap' dengan penerapan ekonomi yang berbasis inovasi," ujar Menristek Bambang.
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020
Tags: