Jakarta (ANTARA) - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman dengan Badan Investasi Republik Filipina (Board of Investment of the Republic of the Philippines) untuk bersinergi dalam kegiatan promosi investasi.

Penandatanganan MoU dilakukan Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Ikmal Lukman mewakili Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan Wakil Kepala/Kepala Pelaksana Badan Investasi Republik Filipina Ceferino S. Rodolfo secara virtual, Selasa.

"Selanjutnya kedua negara dapat melakukan sesuatu yang lebih bersinergi dan bisa memanfaatkan competitive advantage serta comparative advantage masing-masing negara yang tentunya memiliki karakteristik yang berbeda," kata Ikmal dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

Dengan adanya kerja sama ini, Filipina membantu Indonesia dalam rangka meningkatkan investasi asing yang masuk ke Indonesia. Demikian pula sebaliknya.

Baca juga: Bahlil yakinkan Omnibus Law dorong kepastian investasi

Ceferino S. Rodolfo mengatakan MoU itu jadi bukti nyata adanya kerja sama promosi investasi antara BKPM dan Badan Investasi Republik Filipina, sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk menjalin hubungan bilateral yang lebih dekat dengan Indonesia.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada BKPM atas dukungan yang diberikan dalam menyelesaikan MoU ini. Kami berharap dapat terus bekerja sama dan berkolaborasi dengan baik yang akan semakin memperkuat hubungan negara kita," imbuh Ceferino.

Cakupan kerja sama yang diatur dalam MoU itu antara lain pertukaran informasi di bidang penanaman modal seperti kebijakan, peraturan dan prosedur perizinan penanaman modal, serta peluang penanaman modal potensial, termasuk realisasi investasi luar negeri dari masing-masing negara.

Kerja sama itu berlaku untuk jangka waktu lima tahun dan dapat diperpanjang selama tiga tahun dengan persetujuan tertulis dari kedua pihak.

Baca juga: BKPM harap tujuh perusahaan relokasi sudah berproduksi akhir tahun

Sebagai tindak lanjut, kedua lembaga ini rencananya akan mengadakan pertemuan secara berkala sedikitnya sekali dalam setahun untuk membahas rencana kerja.

Berdasarkan catatan Pusat Komando Operasi dan Pengawalan Investasi (Pusat KOPI) di BKPM, sepanjang periode semester I tahun 2020 realisasi investasi Filipina di Indonesia sebesar 128,3 ribu dolar AS.

Investasi negara Filipina, antara lain mencakup sektor hotel dan restoran, industri makanan, transportasi, gudang dan telekomunikasi, serta perdagangan, dan reparasi. Provinsi DKI Jakarta masih menjadi lokasi utama untuk realisasi investasi Filipina, disusul oleh Jawa Barat, Sulawesi Utara, Jawa Timur dan Banten.

Baca juga: BKPM: Jawa Barat jadi primadona investasi pada semester I 2020