Jakarta (ANTARA News) - Rupiah di pasar uang spot antar-bank Jakarta, Jumat sore, cenderung stabil karena Bank Indonesia masuk pasar dan sedikit mempengaruhi pergerakan mata uang itu terhadap dolar AS.

Jumat sore ini, rupiah ditransaksikan pada kisaran 9.225/9.335 per dolar AS berada pada kisaran level penutupan hari sebelumnya.

Pengamat pasar uang Edwin Sinaga mengatakan, BI khawatir kenaikan rupiah yang cepat akan menimbulkan masalah terhadap ekspor Indonesia.

"BI menahan laju kenaikan rupiah yang diperkirakan akan dapat berada di bawah angka 9.200 per dolar," ucapnya.

Pasar uang dan pasar saham, menurut dia, pada awal tahun ini memang lagi bagus sehingga kenaikan rupiah relatif signifikan.

Namun akan berdampak kurang baik jika kenaikan yang terlalu cepat itu tidak dibatasi, katanya.

Menurut dia, rupiah sebenarnya sudah bisa berada di bawah angka 9.200 per dolar, kalau melhat masuknya arus modal yang terus meningkat, namun di sisi lain BI mencoba mengontrol.

"Kami optimistis BI mempunyai kepentingan terhadap merosotnya rupiah yang berkaitan dengan ekspor," ucapnya.

Edwin Sinaga juga mengatakan, apabila rupiah mendekati angka 9.000 per dolar, BI juga jauh lebih menekannya agar kembali menjauhi level tersebut karena kalau berada di bawah 9.000 per dolar, bisa timbul kepanikan.

Eksportir akan panik dan meminta pemerintah untuk kembali masuk pasar dengan menggunakan cadangan devisa yang berada di atas 60 juta dolar AS, ucapnya.
(*)