Wapres harap layanan Syariah LinkAja dongkrak inklusi keuangan syariah
25 Agustus 2020 17:19 WIB
Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin dalam sambutannya pada acara Perayaan Tahun Baru Islam 1442 H dan Penandatanganan Nota Kesepahaman Layanan Syariah LinkAja di kediaman resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta Pusat, Selasa (25/8/2020). ANTARA/RN, KIP-Setwapres/pri.
Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin mengharapkan layanan Syariah LinkAja dapat mendorong inklusi keuangan syariah di Indonesia.
"Masyarakat Indonesia saat ini sedang mulai terbiasa bertransaksi secara digital untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sehingga kehadiran uang elektronik yang sudah sesuai dengan prinsip syariah seperti layanan Syariah LinkAja diharapkan dapat mendorong inklusi keuangan syariah di Indonesia," ujar Wapres Ma'ruf Amin dalam sambutannya pada acara Perayaan Tahun Baru Islam 1442 H dan Penandatanganan Nota Kesepahaman Layanan Syariah LinkAja, Selasa.
Ia menyampaikan sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia, indeks literasi keuangan syariah nasional di Indonesia pada tahun 2019, yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), baru mencapai 8,93 persen, sedangkan indeks inklusi keuangan syariah nasional pada tahun yang sama baru mencapai 9,1 persen.
Baca juga: Wapres: Pengembangan ekonomi syariah perlu kerja keras
"Indeks ini mencerminkan bahwa kita perlu bekerja keras untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang perkembangan ekonomi dan keuangan syariah di tanah air," kata Wapres.
Oleh karena itu, lanjut Wapres, dibutuhkan sebuah usaha bersama untuk mengembangkan dan meningkatkan ekosistem syariah agar dapat mempercepat peningkatan indeks literasi dan inklusi ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.
Menurut Wapres, indeks literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mencerminkan adanya ruang bagi Indonesia untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pengembangan ekonomi dan keuangan Syariah di tanah air sehingga berpotensi menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia.
Baca juga: Wapres: Pemerintah siapkan skema pemulihan ekonomi, keuangan syariah
Dalam kesempatan sama, Direktur Utama LinkAja Haryati Lawidjaja mengatakan sinergi berbagai pihak lintas sektor berperan penting dalam upaya menguatkan dan meningkatkan ekosistem syariah berbasis digital.
"LinkAja berharap ekosistem syariah akan semakin berkembang sehingga dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat di seluruh daerah Indonesia sehingga literasi masyarakat dan inklusi keuangan digital syariah akan meningkat dan mendorong pemulihan ekonomi nasional," katanya.
Baca juga: LinkAja resmi layani pembayaran LRT Jakarta
"Masyarakat Indonesia saat ini sedang mulai terbiasa bertransaksi secara digital untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sehingga kehadiran uang elektronik yang sudah sesuai dengan prinsip syariah seperti layanan Syariah LinkAja diharapkan dapat mendorong inklusi keuangan syariah di Indonesia," ujar Wapres Ma'ruf Amin dalam sambutannya pada acara Perayaan Tahun Baru Islam 1442 H dan Penandatanganan Nota Kesepahaman Layanan Syariah LinkAja, Selasa.
Ia menyampaikan sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia, indeks literasi keuangan syariah nasional di Indonesia pada tahun 2019, yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), baru mencapai 8,93 persen, sedangkan indeks inklusi keuangan syariah nasional pada tahun yang sama baru mencapai 9,1 persen.
Baca juga: Wapres: Pengembangan ekonomi syariah perlu kerja keras
"Indeks ini mencerminkan bahwa kita perlu bekerja keras untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang perkembangan ekonomi dan keuangan syariah di tanah air," kata Wapres.
Oleh karena itu, lanjut Wapres, dibutuhkan sebuah usaha bersama untuk mengembangkan dan meningkatkan ekosistem syariah agar dapat mempercepat peningkatan indeks literasi dan inklusi ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.
Menurut Wapres, indeks literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mencerminkan adanya ruang bagi Indonesia untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pengembangan ekonomi dan keuangan Syariah di tanah air sehingga berpotensi menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia.
Baca juga: Wapres: Pemerintah siapkan skema pemulihan ekonomi, keuangan syariah
Dalam kesempatan sama, Direktur Utama LinkAja Haryati Lawidjaja mengatakan sinergi berbagai pihak lintas sektor berperan penting dalam upaya menguatkan dan meningkatkan ekosistem syariah berbasis digital.
"LinkAja berharap ekosistem syariah akan semakin berkembang sehingga dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat di seluruh daerah Indonesia sehingga literasi masyarakat dan inklusi keuangan digital syariah akan meningkat dan mendorong pemulihan ekonomi nasional," katanya.
Baca juga: LinkAja resmi layani pembayaran LRT Jakarta
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020
Tags: