Satgas: Jumlah pemeriksaan COVID-19 belum sesuai standar WHO
25 Agustus 2020 16:43 WIB
Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas (Satgas) COVID-19, Wiku Adisasmito saat konferensi pers di Kantor Presiden, Provinsi DKI Jakarta. ANTARA/HO-setkab/pri
Jakarta (ANTARA) - Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan jumlah pemeriksaan COVID-19 secara nasional di Tanah Air per pekan, belum sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh organisasi kesehatan dunia WHO.
"Indonesia secara keseluruhan baru mencapai 35,6 persen dari standar WHO," kata Wiku dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.
Dia mengatakan sesuai standar WHO, jumlah pemeriksaan COVID-19 ideal adalah 1/1.000 penduduk per pekan.
Baca juga: Pakar Satgas COVID-19: Kota besar sumbang kasus terbanyak
Baca juga: Satgas jelaskan protokol lengkap cegah COVID-19 saat rapat di kantor
Oleh karena itu Indonesia dengan total penduduk lebih dari 260 juta orang, menurut Wiku, semestinya dapat memeriksa atau melakukan tes COVID-19 terhadap 267.700 penduduk setiap pekan.
Dia mengatakan jumlah pemeriksaan penduduk per pekan di Indonesia masih jauh di bawah standar WHO. Namun pemerintah pusat dan daerah bekerja keras untuk memenuhi standar internasional.
"Sekarang sudah ada 320 laboratorium di bawah 12 lembaga. Kita harap pemeriksaan bisa lebih banyak," ujar Wiku.
Baca juga: Kepmenkes 382 atur protokol di 12 kelompok tempat kerja
Baca juga: Presiden: Ingatkan satgas dan pemda serius tangani COVID-19
"Indonesia secara keseluruhan baru mencapai 35,6 persen dari standar WHO," kata Wiku dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.
Dia mengatakan sesuai standar WHO, jumlah pemeriksaan COVID-19 ideal adalah 1/1.000 penduduk per pekan.
Baca juga: Pakar Satgas COVID-19: Kota besar sumbang kasus terbanyak
Baca juga: Satgas jelaskan protokol lengkap cegah COVID-19 saat rapat di kantor
Oleh karena itu Indonesia dengan total penduduk lebih dari 260 juta orang, menurut Wiku, semestinya dapat memeriksa atau melakukan tes COVID-19 terhadap 267.700 penduduk setiap pekan.
Dia mengatakan jumlah pemeriksaan penduduk per pekan di Indonesia masih jauh di bawah standar WHO. Namun pemerintah pusat dan daerah bekerja keras untuk memenuhi standar internasional.
"Sekarang sudah ada 320 laboratorium di bawah 12 lembaga. Kita harap pemeriksaan bisa lebih banyak," ujar Wiku.
Baca juga: Kepmenkes 382 atur protokol di 12 kelompok tempat kerja
Baca juga: Presiden: Ingatkan satgas dan pemda serius tangani COVID-19
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020
Tags: