Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mendukung penuh upaya industri untuk ikut mengatasi masalah kemasan plastik melalui peluncuran Organisasi Pemulihan Kemasan (Packaging Recovery Organization/PRO).

"Saya mendukung sepenuhnya atas inisiatif terbentuknya Organisasi Pemulihan Kemasan. Ini adalah bentuk kepedulian dan kontribusi kalangan industri untuk menyelesaikan permasalahan kemasan sampah plastik di Indonesia secara komprehensif dan kolektif," katanya dalam peluncuran PRO yang ditayangkan secara daring dari Jakarta, Selasa.

Luhut mengatakan inovasi tersebut akan mendorong ekonomi sirkular dan pengelolaan sampah di Indonesia. Terlebih Indonesia berkomitmen untuk bisa mengurangi sampah plastik hingga 70 persen pada 2025 mendatang.

"Sampah ini jadi masalah besar, kita, Jakarta saja ada hampir 8.000 ton (sampah) per hari. Upaya bersama antara pemerintah, dunia usaha, industri dan masyarakat secara luas diharapkan dapat mendorong terwujudnya target pemerintah untuk mengurangi sampah sampai dengan 30 persen melalui apa yang kita kenal 3R, Reduce Reuse Recycle," katanya.

Luhut mengatakan pemerintah saat ini sangat peduli terhadap pengelolaan sampah plastik. Pemerintah bahkan berkomitmen untuk mengambil langkah-langkah yang tidak biasa serta menerapkan pendekatan sistem dalam memerangi sampah plastik serta polusi yang ditimbulkannya.

ia juga berharap organisasi itu bisa berkolaborasi bersama pemerintah untuk segera mengurangi sampah yang ada, sekaligus mendisiplinkan rakyat terhadap bahaya sampah bagi keluarga dan lingkungan.

"Sekali lagi, minta apa saja yang perlu untuk mendorong ini. Pemerintah siap mendukung. Jangan ragu. Kita ingin kerja sama supaya sampah ini tidak menjadi dampak buruk bagi negeri kita, buat kesehatan dan pariwisata dan apa saja. Orang datang ke Indonesia lihat negara ini negara yang bersih, tertib, itu pesan saya," pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Untuk Kemasan & Daur Ulang Bagi Indonesia yang Berkelanjutan (Packaging and Recycling Association for Indonesia Sustainable Environment / PRAISE) Karyanto Wibowo mengatakan PRO merupakan solusi inovatif industri untuk membantu menyelesaikan masalah sampah dan pada saat yang sama mendorong ekonomi sirkular tumbuh di Indonesia.

"Untuk mendorong ekonomi sirkular akan memberi dampak besar kalau kolaborasi, semua pihak yang terlibat dalam mata rantai sampah. Maka kita ajak industri bergabung dan beri kontribusi untuk Indonesia lebih sehat," katanya.

Indonesia PRO diluncurkan dengan menggandeng enam perusahaan multinasional, yakni Danone, Nestle, Unilever, Indofood, Tetra Pak dan Coca Cola. Uji coba aplikasi daur ulang kemasan plastik akan dilakukan di Surabaya dan Bali tahun ini.

Baca juga: Atasi impor sampah, pemerintah perlu perbanyak usaha daur ulang
Baca juga: Banjarmasin bentuk pusat daur ulang sampah di tingkat RT
Baca juga: Pemkot Tangerang kembangkan pengolahan sampah daur ulang maggot