Rupiah lanjutkan tren positif seiring penguatan mata uang kawasan
25 Agustus 2020 09:56 WIB
Teller Bank Mandiri menunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di Bank Mandiri KCP Jakarta DPR. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/ama
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi, masih melanjutkan tren positif seiring penguatan mayoritas mata uang kawasan Asia.
Rupiah dibuka menguat 51 poin atau 0,34 persen menjadi Rp14.620 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.671 per dolar AS.
"Penguatan indeks saham AS semalam, dengan indeks S&P 500 mencetak rekor level tertinggi baru, bisa memberikan sentimen positif ke pasar keuangan Asia pagi ini," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Selasa.
Sentimen positif tersebut, lanjut Ariston, didukung oleh pengumuman penyuntikan plasma darah untuk perawatan pasien COVID-19 yang disetujui oleh BPOM AS (FDA).
Selain itu, sentimen positif datang dari rencana percepatan persetujuan vaksin sebelum pemilu presiden AS oleh Trump dan penurunan laju penularan COVID-19 di AS sejak pertengahan Agustus.
"Hari ini, rupiah bisa turut menguat terhadap dolar AS dengan sentimen positif tersebut mengikuti penguatan nilai tukar emerging market lainnya," ujar
Ariston memperkirakan rupiah bergerak di kisaran Rp14.550 per dolar AS hingga Rp14.750 per dolar AS.
Pada Senin (24/8) lalu, rupiah ditutup menguat 102 poin atau 0,69 persen menjadi Rp14.671 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.773 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah Senin sore menguat tajam, ditopang penguatan mata uang regional
Baca juga: Rupiah awal pekan diperkirakan menguat usai libur panjang
Baca juga: BI buka layanan tukar uang kertas Rp75.000 secara kolektif
Rupiah dibuka menguat 51 poin atau 0,34 persen menjadi Rp14.620 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.671 per dolar AS.
"Penguatan indeks saham AS semalam, dengan indeks S&P 500 mencetak rekor level tertinggi baru, bisa memberikan sentimen positif ke pasar keuangan Asia pagi ini," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Selasa.
Sentimen positif tersebut, lanjut Ariston, didukung oleh pengumuman penyuntikan plasma darah untuk perawatan pasien COVID-19 yang disetujui oleh BPOM AS (FDA).
Selain itu, sentimen positif datang dari rencana percepatan persetujuan vaksin sebelum pemilu presiden AS oleh Trump dan penurunan laju penularan COVID-19 di AS sejak pertengahan Agustus.
"Hari ini, rupiah bisa turut menguat terhadap dolar AS dengan sentimen positif tersebut mengikuti penguatan nilai tukar emerging market lainnya," ujar
Ariston memperkirakan rupiah bergerak di kisaran Rp14.550 per dolar AS hingga Rp14.750 per dolar AS.
Pada Senin (24/8) lalu, rupiah ditutup menguat 102 poin atau 0,69 persen menjadi Rp14.671 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.773 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah Senin sore menguat tajam, ditopang penguatan mata uang regional
Baca juga: Rupiah awal pekan diperkirakan menguat usai libur panjang
Baca juga: BI buka layanan tukar uang kertas Rp75.000 secara kolektif
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: