Jakarta, (ANTARA News) - PT KA Commuter Jabodetabek (KCJ) menargetkan laba bersih pada tahun 2010 mencapai Rp25 miliar atau meningkat 177 persen dari realisasi laba 2009 sebesar Rp9 miliar.

"Peningkatan laba akan dipicu penambahan armada mulai akhir Juni tahun ini," kata Direktur Utama PT KA Commuter Jabodetabek Bambang Wibiyanto, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis.

Pada tahun 2010, anak perusahaan PT Kereta Api (Persero) ini juga memperkirakan pendapatan sebesar Rp428 miliar, melonjak dari tahun 2009 sebesar Rp330 miliar.

Menurut Bambang, pada 2010 pendapatan dari jasa penumpang mencapai Rp400 miliar, ditambah dengan pendapatan stasiun sekitar Rp28 miliar.

Jumlah penumpang yang dapat diangkut kereta rel listrik (KRL) KCJ saat ini mencapai rata-rata 400.000 orang per hari.

"Akan terjadi lonjakan penumpang 10-15 persen per tahun, sejalan dengan berkembangnya wilayah permukiman di sekitar Jakarta," katanya.

Untuk itu, diutarakan Bambang, pada 2010 perusahaan mengalokasikan dana sekitar Rp105 miliar untuk membeli 120 unit gerbong KRL yang didatang bertahap hingga 2011.

"Untuk 2010 sebanyak 20 gerbong didatangkan pada semester I, dan 20 gerbong pada akhir semester II," katanya.

KRL bekas yang didatangkan dari Jepang tersebut, menurut Bambang, untuk menambah kereta kelas AC/Ekspres.

Penambahan jumlah armada AC ujarnya, dalam rangka menghilangkan KRL non AC yang ditargetkan pada 2011 jenis ekonomi sudah ditiadakan.

Menurutnya, KRL Ekspres menyumbang 60 persen terhadap pendapatan perusahaan, disusul AC Ekonomi sebesar 20 persen, dan sisanya disumbang jenis ekonomi.

Soal kemungkinan menaikkan tarif KRL pada 2010, Bambang menyatakan belum ada rencana ke arah sana.

"Tidak ada kenaikan (2010). Tetapi tetap tergantung negosiasi dengan pemerintah terkait dana PSO yang diterima induk perusahaan," katanya.(*)