Kru helikopter pemadam karhutla sumsel asal Rusia ditemukan meninggal
24 Agustus 2020 21:15 WIB
Arsip - Sejumlah kru melakukan perakitan helikopter Mi-8 yang akan digunakan untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Pangkalan Udara Sri Mulyono Herlambang (Lanud SMH) Palembang, Sumsel, Senin (29/6/2020). (ANTARA/Fenny Sely/20)
Palembang (ANTARA) - Seorang kru helikopter pembom air berkebangsaan Rusia yang menjadi bagian tim udara pemadam kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Sumatera Selatan (Sumsel) meninggal dunia di sebuah hotel, dengan dugaan serangan jantung.
Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Ansori, di Palembang, Senin, mengatakan kru bernama Aleksi Kuzin (55) itu ditemukan meninggal pada Minggu (23/8) di Hotel Emilia Palembang.
"Saat ini jenazah sedang proses visum di RS Bhayangkara Palembang," ujarnya dalam keterangan tertulis.
Aleksi Kuzin berada di hotel tersebut sejak 17 Agustus untuk beristirahat dan meminta izin, karena mengeluh sakit pinggang, dan keesokan harinya Aleksi berobat ke Rumah Sakit Charitas Palembang tetapi kembali lagi ke hotel.
Kemudian pada Minggu malam petugas hotel mengetuk pintu dan coba memanggilnya karena sudah jadwal makan, namun tidak ada jawaban sampai akhirnya petugas hotel menemukan Aleksi sudah meninggal dunia.
Aleksi segera diperiksa tim dokter untuk memastikan kemungkinan terinfeksi COVID-19, sebab empat hari sebelumnya Aleksi sempat melakukan rapid test dengan hasil nonreaktif.
"Perusahaan helikopternya sudah meminta konfirmasi ulang dari tim dokter bahwa yang bersangkutan meninggal bukan karena COVID-19, tapi dugaan sementara sakit serangan jantung," kata Ansori.
Baca juga: Operasi TMC siaga darurat karhutla Sumsel berlangsung hingga September
Aleksi tercatat sebagai kru Helikopter KAMOV 321 BC PK-IKR di bawah perusahaan PT Adamas Putra Perkasa, kata dia.
Setidaknya sudah ada empat WNA yang meninggal dunia saat masih menjadi tim pemadaman karhutla di Sumsel, bahkan keempatnya meninggal pada bulan yang sama.
Sebelumnya, pada 8 Agustus 2019, seorang teknisi helikopter pembom air RA-22583 asal Rusia bernama Andrey Sushakov (43) meninggal dunia di Rumah Sakit Siloam Palembang, dokter menyebut Andrey meninggal akibat penyumbatan pembuluh darah di bagian kepala.
Kemudian pada 17 Agustus 2017, teknisi helikopter M17 asal Moldova bernama Zaet Igor (51) meninggal di RSUP Mohammad Hoesin, bermula dari keluhan sakit saat berada di posko pada pagi hari, lalu ia mengembuskan napas terakhirnya di rumah sakit tak lama berselang.
Selain itu pada 5 Agustus 2016, teknisi helikopter pembom air asal Tajikistan bernama Yunusov Abduvokhid (47) ditemukan di sebuah kamar hotel di Kota Palembang dengan temuan obat-obatan pribadi, tim dokter menyebut korban meninggal akibat serangan jantung.
Baca juga: Polda Sumsel tambah pasukan bantu cegah karhutla di daerah rawan
Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Ansori, di Palembang, Senin, mengatakan kru bernama Aleksi Kuzin (55) itu ditemukan meninggal pada Minggu (23/8) di Hotel Emilia Palembang.
"Saat ini jenazah sedang proses visum di RS Bhayangkara Palembang," ujarnya dalam keterangan tertulis.
Aleksi Kuzin berada di hotel tersebut sejak 17 Agustus untuk beristirahat dan meminta izin, karena mengeluh sakit pinggang, dan keesokan harinya Aleksi berobat ke Rumah Sakit Charitas Palembang tetapi kembali lagi ke hotel.
Kemudian pada Minggu malam petugas hotel mengetuk pintu dan coba memanggilnya karena sudah jadwal makan, namun tidak ada jawaban sampai akhirnya petugas hotel menemukan Aleksi sudah meninggal dunia.
Aleksi segera diperiksa tim dokter untuk memastikan kemungkinan terinfeksi COVID-19, sebab empat hari sebelumnya Aleksi sempat melakukan rapid test dengan hasil nonreaktif.
"Perusahaan helikopternya sudah meminta konfirmasi ulang dari tim dokter bahwa yang bersangkutan meninggal bukan karena COVID-19, tapi dugaan sementara sakit serangan jantung," kata Ansori.
Baca juga: Operasi TMC siaga darurat karhutla Sumsel berlangsung hingga September
Aleksi tercatat sebagai kru Helikopter KAMOV 321 BC PK-IKR di bawah perusahaan PT Adamas Putra Perkasa, kata dia.
Setidaknya sudah ada empat WNA yang meninggal dunia saat masih menjadi tim pemadaman karhutla di Sumsel, bahkan keempatnya meninggal pada bulan yang sama.
Sebelumnya, pada 8 Agustus 2019, seorang teknisi helikopter pembom air RA-22583 asal Rusia bernama Andrey Sushakov (43) meninggal dunia di Rumah Sakit Siloam Palembang, dokter menyebut Andrey meninggal akibat penyumbatan pembuluh darah di bagian kepala.
Kemudian pada 17 Agustus 2017, teknisi helikopter M17 asal Moldova bernama Zaet Igor (51) meninggal di RSUP Mohammad Hoesin, bermula dari keluhan sakit saat berada di posko pada pagi hari, lalu ia mengembuskan napas terakhirnya di rumah sakit tak lama berselang.
Selain itu pada 5 Agustus 2016, teknisi helikopter pembom air asal Tajikistan bernama Yunusov Abduvokhid (47) ditemukan di sebuah kamar hotel di Kota Palembang dengan temuan obat-obatan pribadi, tim dokter menyebut korban meninggal akibat serangan jantung.
Baca juga: Polda Sumsel tambah pasukan bantu cegah karhutla di daerah rawan
Pewarta: Aziz Munajar
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020
Tags: