Pamekasan (ANTARA News) - PLN memutuskan memberlakukan pemadaman bergiliran untuk wilayah Madura, Jawa Timur, akibat pasokan listrik dari Jawa Bali, yang biasanya mencapai sekitar 125 mega watt menjadi sekitar 75 mega watt.

Asisten Manajer Operasional Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) PLN wilayah Madura Bintoro kepada wartawan, Rabu, menjelaskan, pihaknya telah menggunakan pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) di Kamal Bangkalan, dengan kekuatan sekitar 30 mega watt, namun belum cukup untuk kebutuhan listrik di Madura.

"Setelah dilakukan perhitungan ternyata masih defisit sekitar 15 mega watt, sehingga kami memilih kebijakan pemadaman bergilir," kata Bintoro.

Ia menjelaskan, pemadaman secara bergiliran untuk wilayah Madura tersebut hanya akan diberlakukan di daerah pedesaan. "Kalau daerah vital seperti perkotaan tidak akan terjadi pemadaman," katanya.

Pemadaman, kata dia, akan dilakukan pada malam hari, saat konsumsi listrik pelanggan pada beban puncak, yakni antara pukul 17.00 WIB hingga 22.00 WIB.

Menurut dia, konsumsi listrik pelanggan pada saat beban puncak untuk wilayah Madura, Jawa Bali, mencapai 3.500 mega watt dan pada beban puncak siang hari, yakni antara pukul 11.00 WIB hingga 12.00 WIB mencapai 3.100 mega watt.

Bintoro menambahkan, penyebab lain pasokan listrik untuk wilayah Madura berkurang karena saat ini PLN masih menggunakan kabel listrik cadangan setelah Senin (4/1) malam kabel listrik utama bawah laut terputus akibat terkena jangkar kapal.(*)