Surabaya (ANTARA) - Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Jawa Timur Arumi Bachsin berharap penyediaan akses internet gratis bagi pelajar di Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) bisa menginspirasi instansi pemerintah lainnya melakukan hal sama.

"Tak hanya di BPSDM Jatim, tapi sampai ke kabupaten/kota hingga pelosok-pelosok desa," ujarnya di sela meninjau siswa yang memanfaatkan fasilitas internet untuk pembelajaran via daring di Kantor BPSDM Jatim di Surabaya, Senin.

Istri Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak tersebut sangat mengapresiasi program yang dilakukan BPSDM Jatim karena mampu membantu orang tua siswa yang kesulitan mendapat layanan internet.

Baca juga: Ada wifi gratis, pelajar Tanjungpinang belajar daring di warung kopi

"Bagi tidak sedikit orang tua siswa, kuota internet itu mahal. Nah, adanya internet gratis dan penyediaan ruang di sini membuat persoalan itu jadi solusi," ucapnya.

Selain itu, Arumi Bahcsin juga menggarisbawahi langkah protokol kesehatan ketat terhadap siswa yang melakukan pembelajaran daring, salah satunya membatasi jumlah peserta.

"Protokol kesehatan jangan sampai terabaikan dan saya melihatnya sudah sangat ketat. Semoga langkah ini diimplementasikan pihak-pihak lainnya agar ikut membantu orang tua siswa yang kesulitan layanan internet untuk belajar," kata perempuan yang sempat terjun sebagai aktris film tersebut.

Sementara itu, Kepala BPSDM Jawa Timur Aries Agung Paewai menyampaikan layanan fasilitas internet diutamakan bagi pelajar yang kesulitan mengakses untuk belajar daring karena tak memiliki kuota atau paket.

BPSDM Jatim menyediakan akses internet gratis pada Senin hingga Jumat mulai pukul 07.00 WIB.

Baca juga: Saat pandemi, internet gratis disiapkan bagi pelajar Kota Maumere-NTT

Pelayanan tersebut dibatasi untuk maksimal 30 anak yang sudah mendaftar supaya pengguna layanan bisa menjaga jarak aman sesuai protokol pencegahan COVID-19.

Selain menyediakan akses internet gratis, BPSDM Jawa Timur menyediakan telepon genggam dan komputer jinjing serta mesin pencetak untuk memfasilitasi anak-anak yang membutuhkan sarana untuk belajar dan mengerjakan tugas sekolah.

"Tapi (itu) bagi mereka yang benar-benar orang tuanya tak memiliki ponsel atau laptop," kata Aries.

BPSDM juga menyiagakan petugas pendamping dan petugas kesehatan untuk memastikan anak-anak yang menggunakan layanan internet menjalankan protokol kesehatan.

Baca juga: Khofifah minta setiap desa sediakan internet gratis di balai desa
Baca juga: TNI beri akses internet gratis bagi siswa di pelosok Mamuju
Baca juga: Kodim 0608 cianjur sediakan internet gratis