Jakarta (ANTARA) - Ratusan pegawai Direktorat Jenderal Imigrasi Kemenkumham mengikuti tes usap massal yang digelar Badan Intelijen Negara (BIN) sebagai kelanjutan rangkaian upaya percepatan pencegahan penyebaran COVID-19.

Koordinator Wilayah Sub-Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 BIN, Sony Arifianto melalui pernyataan tertulis, di Jakarta, Senin, mengatakan tes usap tersebut digelar atas permintaan dari Ditjen Imigrasi terhadap BIN.

Sebelumnya, kantor Ditjen Imigrasi tersebut ditutup selama 10 hari setelah lima pegawainya terinfeksi paparan virus SARS-CoV-2.

Sebanyak 675 alat tes usap disediakan selama dua hari ke depan untuk mengakomodasi pegawai di lingkungan Kemenkumham itu.

Baca juga: Legislator PDIP apresiasi Unair, TNI, dan BIN terkait obat COVID-19

Baca juga: Satgas COVID-19: Unair diminta jelaskan kaji etik obat kepada publik


"Hari ini kami melakukan test swab sebagaimana arahan dari Kepala BIN Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan dalam upaya membantu pemerintah mempercepat penanganan pencegahan COVID-19," tuturnya.

Sony menjelaskan Medical Intelijen BIN mengerahkan 35 tenaga medis guna menunjang pelaksanaan tes usap dan.menyiapkan dua mobile PCR test untuk mengolah langsung sampel tes usap 675 pegawai Ditjen Imigrasi.

"Kita siapkan tenaga medis sebanyak 35 orang dengan mobile PCR ada 2 unit. Mobile PCR ini hasilnya bisa diketahui 5 sampai 7 jam dengan sampel 337 per harinya," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Lalu Lintas Keimigrasian Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM Cucu Koswala menyampaikan terima kasih atas kepada BIN yang membantu melaksanakan kegiatan tes usap untuk pegawainya.

"Kami tentunya mengucapkan terima kasih tidak terhingga kepada BIN yang telah sudi membantu kami untuk melaksanakan 'swab test' kepada para pegawai dan pejabat di lingkungan Ditjen Imigrasi," ucap Cucu.

Cucu berharap kegiatan itu tidak disalah artikan oleh para pegawai jika hasil tes usap menunjukkan hasil negatif, sebab pihaknya mengajak para pegawai meningkatkan kewaspadaan dan disiplin menjaga protokol kesehatan.

Meski demikian, Cucu menyampaikan pihaknya tetap memberlakukan protokol kesehatan terhadap para pegawai sebagaimana arahan dari pemerintah.

"Kami berharap para pegawai terus menjaga kualitas hidup sehat. Dengan begitu, kita harap bisa memutus mata rantai penyebaran COVID-19," ujar mantan Kepala Kantor Imigrasi Jakarta Selatan tersebut.

Baca juga: DPR dukung BIN dan TNI tindak lanjuti uji klinis obat COVID-19

Pekan lalu, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly telah menginstruksikan kepada jajaran Ditjen Imigrasi untuk memperhatikan fasilitas pelayanan publik sesuai protokol kesehatan, serta mengadakan pemeriksaan kesehatan, baik tes cepat maupun tes usap secara rutin.

Keterbukaan informasi juga ditekankan untuk melacak pegawai yang positif COVID-19 dan pegawai yang masuk dalam kategori kontak erat agar bisa memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di lingkungan Ditjen Imigrasi.

Ditjen Imigrasi telah menerapkan sistem kerja shift bagi seluruh pegawai, kerja dari rumah bagi pegawai berusia di atas 50 tahun dan memaksimalkan penggunaan teknologi informasi dalam melayani kebutuhan masyarakat dalam pelayanan keimigrasian.