Liga Champions
Flick lega Bayern mampu jawab persoalan hentikan lini depan PSG
24 Agustus 2020 06:31 WIB
Manajer Bayern Muenchen Hansi Flick (atas) diarak para pemainnya setelah menjuarai Liga Champions 2019/20 dengan mengalahkan Paris Saint-Germain di laga final di Stadion da Luz, Lisbon, Portugal, Minggu (23/8/2020) waktu setempat. (ANTARA/REUTERS/POOL/Miguel A. Lopes)
Jakarta (ANTARA) - Manajer Bayern Muenchen, Hansi Flick, mengungkapkan rasa lega timnya mampu menjawab persoalan menghentikan lini depan Paris Saint-Germain dalam laga final Liga Champions yang mereka menangi 1-0 di Stadion da Luz, Lisbon, Portugal, Minggu waktu setempat (Senin WIB).
Bayern memang dihadapkan pada persoalan untuk membendung lini depan PSG yang dihuni pemain cepat seperti Kylian Mbappe dan Neymar, serta penyerang kreatif dalam diri Angel Di Maria.
Persoalan itu dijawab dengan baik yang menurut Flick tidak lepas dari penampilan hebat lini belakang timnya di laga tersebut.
Baca juga: Bayern juara Liga Champions, berkat gol tunggal Coman kontra PSG
"Yang hebat adalah penampilan tim ini, setelah banyak orang bertanya-tanya bagaimana Bayern akan bertahan melawan lini depan impresif PSG," kata Flick dalam komentar pascalaga dilansir laman resmi UEFA.
"Saya pikir kami cukup baik menjawab persoalan itu. Kami bermain dengan sikap bagus di semua anggota tim, yang sungguh menyenangkan untuk dilihat," katanya.
Lini belakang Bayern memang tak sepenuhnya berhasil membendung pergerakan Mbappe, Neymar dan Di Maria, tetapi ketika bahaya datang Flick lega timnya punya Manuel Neuer yang disebutnya sebagai kiper terbaik di dunia.
"Ini laga tempo tinggi dengan banyak kesempatan di kedua sisi gawang. Kami punya kiper terbaik di dunia, Manuel Neuer, dan dia beberapa kali berhasil menjaga peluang tim ini tetap hidup," ujarnya.
Baca juga: Keputusan Flick mainkan Coman tuai pujian
Baca juga: Tuchel akui PSG kurang klinis, tapi tak mau salahkan siapapun
Neuer mampu menghadang peluang Neymar di awal laga, menghentikan tembakan Mbappe jelang turun minum bahkan menghalau penyelesaian Marquinhos dari kesempatan yang diciptakan oleh Di Maria.
Bahkan penyerang Bayern, Robert Lewandowski, terlihat beberapa kali membantu rekan-rekannya menggalang pertahanan demi membendung serangan PSG demi menjaga keunggulan di menit-menit akhir pertandingan.
Kerja kolektif itu berhasil mengantarkan Bayern meraih trofi Liga Champions keenam mereka sekaligus kali kedua menorehkan trigelar setelah 2013, mengingat sebelumnya Die Bavaria juga sudah menjuara Bundesliga Jerman dan Piala DFB Pokal musim ini.
Baca juga: Herrera masih merasa PSG tak pantas kalah
Baca juga: Davies: Siapa yang percaya seorang Kanada juara Liga Champions?
Baca juga: Daftar juara Liga Champions, Bayern samai koleksi trofi Liverpool
Bayern memang dihadapkan pada persoalan untuk membendung lini depan PSG yang dihuni pemain cepat seperti Kylian Mbappe dan Neymar, serta penyerang kreatif dalam diri Angel Di Maria.
Persoalan itu dijawab dengan baik yang menurut Flick tidak lepas dari penampilan hebat lini belakang timnya di laga tersebut.
Baca juga: Bayern juara Liga Champions, berkat gol tunggal Coman kontra PSG
"Yang hebat adalah penampilan tim ini, setelah banyak orang bertanya-tanya bagaimana Bayern akan bertahan melawan lini depan impresif PSG," kata Flick dalam komentar pascalaga dilansir laman resmi UEFA.
"Saya pikir kami cukup baik menjawab persoalan itu. Kami bermain dengan sikap bagus di semua anggota tim, yang sungguh menyenangkan untuk dilihat," katanya.
Lini belakang Bayern memang tak sepenuhnya berhasil membendung pergerakan Mbappe, Neymar dan Di Maria, tetapi ketika bahaya datang Flick lega timnya punya Manuel Neuer yang disebutnya sebagai kiper terbaik di dunia.
"Ini laga tempo tinggi dengan banyak kesempatan di kedua sisi gawang. Kami punya kiper terbaik di dunia, Manuel Neuer, dan dia beberapa kali berhasil menjaga peluang tim ini tetap hidup," ujarnya.
Baca juga: Keputusan Flick mainkan Coman tuai pujian
Baca juga: Tuchel akui PSG kurang klinis, tapi tak mau salahkan siapapun
Neuer mampu menghadang peluang Neymar di awal laga, menghentikan tembakan Mbappe jelang turun minum bahkan menghalau penyelesaian Marquinhos dari kesempatan yang diciptakan oleh Di Maria.
Bahkan penyerang Bayern, Robert Lewandowski, terlihat beberapa kali membantu rekan-rekannya menggalang pertahanan demi membendung serangan PSG demi menjaga keunggulan di menit-menit akhir pertandingan.
Kerja kolektif itu berhasil mengantarkan Bayern meraih trofi Liga Champions keenam mereka sekaligus kali kedua menorehkan trigelar setelah 2013, mengingat sebelumnya Die Bavaria juga sudah menjuara Bundesliga Jerman dan Piala DFB Pokal musim ini.
Baca juga: Herrera masih merasa PSG tak pantas kalah
Baca juga: Davies: Siapa yang percaya seorang Kanada juara Liga Champions?
Baca juga: Daftar juara Liga Champions, Bayern samai koleksi trofi Liverpool
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020
Tags: