Palu (ANTARA) - Salah seorang tokoh Agama Islam, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Prof Dr KH Zainal Abidin MAg, menilai para kandidat kepala daerah sebagai calon pemimpin, perlu memiliki komitmen untuk merawat dan meningkatkan kualitas toleransi antar-agama di daerah tersebut.

"Iya, Kota Palu pernah tercatat sebagai daerah yang memiliki toleransi yang sangat tinggi. Ini perlu di rawat dan ditingkatkan," ungkap Prof Zainal Abidin, di Palu, Minggu.

Berdasarkan hasil penelitian Setara Institute dan Unit Kerja Presiden, Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) sejak pada Januari - November 2017, Kota Palu masuk sepuluh besar Kota Indeks Toleran tertinggi.

Pada 2017, Setara Institute dan Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) menyebutkan kota yang paling toleran di Indonesia adalah Manado dengan skor 5,90 sementara di urutan 10 adalah Surakarta dengan skor 5,70

Sementara Kota Palu berada di posisi delapan dengan skor 5,80 di bawah Kotamobagu dengan skor sama.

Prof Zainal yang juga Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Sulteng mengemukakan, apa yang pernah diraih oleh Kota Palu, perlu dijaga dan ditingkatkan kualitasnya di masa kini dan akan datang.

Hal itu dalam rangka mewujudkan kebersamaan dan solidaritas antarsesama umat beragama, yang pada akhirnya berdampak pada terwujud dan meningkatnya kualitas keamanan serta kenyamanan.

Untuk itu, sebut dia, kandidat kepala daerah perlu memiliki sikap dan paradigma yang toleran, diikutkan dengan bisa menerima perbedaan.

"Selanjutnya, kandidat kepala daerah harus menjadi teladan untuk selalu mengedepankan persamaan dalam kehidupan sosial," sebutnya.

Pemimpin, Prof Zainal yang merupakan Ketua MUI Palu bahwa, perlu untuk selalu mengedepankan persamaan dan mengajak masyarakat, untuk tidak mempertentangkan perbedaan.

"Juga perlu diikutkan dengan mengajak masyarakat untuk saling percaya, mengerti dan saling memahami," ungkap Rektor Pertama IAIN Palu itu.

Berikutnya, kandidat kepala daerah perlu memiliki pemahaman tentang moderasi beragama, serta menyosialisasikannya bila kelak terpilih menjadi pemimpin atau kepala daerah di Palu.

"Dan yang terpenting, pemimpin harus bisa membangun kesadaran global," ungkap dia.

Baca juga: Wapres minta pemda beri anggaran cukup untuk FKUB

Baca juga: Jangan rusak toleransi antarumat beragama di Tanah Flobamora

Baca juga: Arsitektur (Hindu) Bali di Masjid Al-Hikmah Soka-Denpasar

Baca juga: Shalat Idul Adha di perbatasan RI-Malaysia dijaga kaum muda Katolik