Samarinda (ANTARA) - Gubernur Provinsi Kalimantan Timur Isran Noor memberikan prioritas ketersediaan alat pelindung diri (APD), khususnya bagi para petugas medis memasuki gelombang kedua penyebaran COVID-19.

Gubernur Isran meminta Satuan Tugas Penanganan COVID-19 provinsi itu untuk segera merespons permintaan kabupaten dan kota, terutama dalam penyediaan APD.

Baca juga: Positif COVID-19 di Kaltim bertambah 129 kasus

"Jangan sampai petugas medis kekurangan APD seiring peningkatan kasus pada gelombang kedua virus corona ini," kata Isran Noor di Samarinda, Minggu.

Selaku Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Kaltim, Isran Noor menginstruksikan organisasi perangkat daerah (OPD) yang bertanggung jawab langsung terhadap penanganan di daerah segera merespons permintaan kabupaten dan kota.

"Segera saja dilaksanakan dan direspons proposal kabupaten/kota untuk APD. Jangan ditunda-tunda, sepanjang anggaran masih ada dan kita masih memiliki kemampuan keuangan, tidak ada masalah," tuturnya.

Selain APD, ujar Isran, ketersediaan reagen PCR bagi pemeriksaan kesehatan COVID-19 sangat diperlukan dan harus selalu tersedia, sebab sesuai kondisi darurat pandemi COVID-19, APD dan reagen PCR termasuk alat kesehatan lainnya yang paling dibutuhkan dalam penanganan COVID-19.

Baca juga: Tambahan positif COVID-19 di Kaltim melonjak 116 kasus

Baca juga: Dua ASN positif, seluruh pegawai di Penajam-Kaltim dites cepat


Sebab, lanjutnya, tidak ada yang bisa memprediksi, walaupun diketahui COVID-19 pasti berakhir, tapi kapan itu tidak ada yang tahu. Maka, tetap harus mempersiapkan segala sesuatunya berkaitan COVID-19 ini.

"Yang penting pengadaannya, ada barangnya dan bisa dipertanggungjawabkan. Kalau perlu, beli reagen jumlah banyak, bisa sampai bertahun-tahun ketersediaannya," kata Isran.