Jakarta (ANTARA News) - Menteri Negara BUMN harus merombak jajaran direksi PT Pertamina, kalau perlu secara radikal, agar badan usaha milik negara itu bisa berkembang menjadi perusahaan minyak kelas dunia, kata Presiden Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (PSPPB), Ugan Gandar.

"Bila perlu dilakukan perombakan direksi secara radikal karena belakangan ini kinerja mereka tidak menunjukan perusahaan kelas dunia," kata Ugan ketika dihubungi di Jakarta, Senin.

Menurut dia, supaya Pertamina dapat menjadi perusahaan minyak yang lebih maju, maka sebaiknya para direksi harus dicopot dan memberikan kesempatan kepada figur yang lebih memiliki jiwa "merah-putih".

Pernyataan Gandar tersebut terkait adanya rencana bahwa Meneg BUMN, Mustafa Abubakar, akan menganti sejumlah direksi Pertamina termasuk Dirut Karen Agustiawan.

Dia mengatakan, tentang adanya pergantian direksi tersebut maka FSPPB mengeluarkan maklumat bahwa mencermati konstelasi yang berkembang seputar pengelolaan proses bisnis, organisasi dan budaya perusahaan, maka perlu dilaksanakan perombakan direksi.

Kinerja para direksi perusahaan berupa keuangan, operasional maupun adminstrasi tidak menunjukan upaya peningkatan, katanya.

Demikian pula tentang tata kelola perusahaan perlu ditingkatkan termasuk aspek hubungan industrial.

Bahkan perlu ditegakkan azas dan norma perusahaan yang bersih dan hal ini diyakini akan dapat dilakukan oleh direksi yang baru.

Namun dia menilai kinerja Dirut Karen Agustiawan perlu ditingkatkan dan para direktur lainnya mendapatkan porsi utama untuk diganti.

Jika para direktur masih tetap dipertahankan, maka akan sulit bagi Karen Agustiawan untuk menjalankan roda perusahaan, kata Presiden FSPPB itu.

FSPPB memiliki anggota sekitar 17.000 pekerja yang tersebar dari hulu hingga hilir mulai Banda Aceh sampai ke Sorong, Papua telah mendukung sepenuhnya adanya pergantian direksi Pertamina.

Bila Meneg BUMN memilih direksi yang sekarang masih menjabat dan hanya menggeser posisi, maka pihak FSPPB akan melakukan protes dan aksi demo dengan alasan utama demi untuk kemajuan PT Pertamina.
(*)