Jakarta (ANTARA News) - Indonesia menargetkan ekspor 2.000 ton ikan tuna ke Iran mulai Januari 2010, kata Direktur Pemasaran Luar Negeri Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP), Saut P Hutagalung, di Jakarta, Minggu.
.
"Kita targetkan ekspor sekitar 2.000 ton tuna (pre cooked loin) tahun 2010 ke Iran, prospek lebih besar sangat terbuka," kata Saut.

Ketike mengunjungi Iran pada 26 hingga 30 Desember 2009, DKP mendapat konfirmasi dari importir Iran bahwa mereka siap menerima tuna Indonesia dalam jumlah besar.

Menurut Saut, eksportir Indonesia dan importir Iran sudah berkomunikasi dan bersepakat dalam soal mutu dan harga.

"Mudah-mudahan mulai Januari 2010 kita upayakan bisa mulai jalan," ujarnya.

Ia mengungkapkan, beberapa eksportir Indonesia siap memperluas pasar ke Asia Tengah dan Timur Tengah, apalagi mutu produk telah memenuhi standar dan hubungan politik dan ekonomi dua negara berjalan baik.

Meski begitu kesepakatan itu menghadapi kendala dalam tata cara pembayaran. Sanksi pemerintah Amerika Serikat kepada Iran telah membuat pembayaran melalui "letter of credit" (L/C) sulit dilakukan.

Menurut Saut, alternatif pembayaran yang gunakan adalah dengan "telegraphic transfer" (TT) atau "counter trade".

Ekspor hasil perikanan ke Iran sekitar 120 ribu dolar AS tahun 2006, meningkat menjadi 260 ribu dolar AS di tahun 2007, dan satu juta dolar AS di tahun 2008.

Dengan naiknya target ekspor ke Iran ini, lapangan kerja dalam negeri meningkat, dan industri pengolahan semakin maju.

Indonesia menargetkan nilai ekspor perikanan 2010 mencapai 2,9 juta dolar AS atau naik 0,1 juta dolar AS dari target 2009.

Nilai ekspor perikanan ke Timur Tengah dan Asia Tengah di tahun 2008 mencapai 60 juta dolar AS. Di 2010, DKP menargetkan peningkatan hingga 150 juta dolar AS. (*)