Wall Street ditutup lebih tinggi, indeks Dow Jones naik 0,17 persen
21 Agustus 2020 08:55 WIB
Ilustrasi - Ikon FAANG Big Tech (Facebook, Amazon, Apple, Netflix & Google). FAANG adalah singkatan Dari 5 saham kuat dalam indeks saham teknologi Nasdaq. ANTARA/Shutterstock/pri.
New York (ANTARA) - Indeks-indeks utama Wall Street memangkas penurunan awal menjadi ditutup lebih tinggi pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), didukung oleh kenaikan kuat di saham-saham sektor teknologi.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 46,85 poin atau 0,17 persen menjadi ditutup di 27.739,73 poin.
Baca juga: Wall Street dibuka melemah, setelah data klaim pengangguran melonjak
Sementara, Indeks S&P 500 naik 10,66 poin atau 0,32 persen, menjadi berakhir pada 3.385,51 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup bertambah 118,49 poin atau 1,06 persen menjadi 11.264,95 poin.
Saham-saham raksasa teknologi AS, atau yang disebut grup FAANG terdiri atas Facebook, Apple, Amazon, Netflix dan induk perusahaan Google, Alphabet, semuanya berakhir lebih tinggi.
Dari 11 sektor utama S&P 500, sektor jasa teknologi dan komunikasi masing-masing terangkat 1,44 persen dan 1,37 persen, melampaui sektor-sektor lainnya. Sementara sektor energi merosot 2,13 persen, merupakan kelompok dengan kinerja terburuk.
Di awal sesi, ekuitas AS berada di bawah tekanan karena data menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran melonjak kembali di atas satu juta pada minggu lalu.
Klaim pengangguran awal AS, cara kasar untuk mengukur PHK, meningkat 135.000 menjadi 1,106 juta dalam pekan yang berakhir 15 Agustus, mencerminkan tingkat pengangguran yang masih tinggi di negara itu, Departemen Tenaga Kerja melaporkan pada Kamis (20/8/2020). Para ekonom yang disurvei oleh MarketWatch memperkirakan 910.000 klaim baru selama seminggu.
Wall Street juga terus mencerna risalah dari pertemuan Juli Federal Reserve AS yang dirilis padai Rabu (19/8/2020).
"Anggota setuju bahwa krisis kesehatan masyarakat yang sedang berlangsung akan sangat membebani kegiatan ekonomi, lapangan kerja, dan inflasi dalam waktu dekat dan menimbulkan risiko yang cukup besar terhadap prospek ekonomi dalam jangka menengah," kata risalah tersebut, dikutip dari Xinhua.
Baca juga: Saham Jerman ditutup merosot, Indeks DAX 30 anjlok 1,14 persen
Baca juga: Saham Inggris berakhir anjlok, Indeks FTSE 100 jatuh 1,61 persen
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 46,85 poin atau 0,17 persen menjadi ditutup di 27.739,73 poin.
Baca juga: Wall Street dibuka melemah, setelah data klaim pengangguran melonjak
Sementara, Indeks S&P 500 naik 10,66 poin atau 0,32 persen, menjadi berakhir pada 3.385,51 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup bertambah 118,49 poin atau 1,06 persen menjadi 11.264,95 poin.
Saham-saham raksasa teknologi AS, atau yang disebut grup FAANG terdiri atas Facebook, Apple, Amazon, Netflix dan induk perusahaan Google, Alphabet, semuanya berakhir lebih tinggi.
Dari 11 sektor utama S&P 500, sektor jasa teknologi dan komunikasi masing-masing terangkat 1,44 persen dan 1,37 persen, melampaui sektor-sektor lainnya. Sementara sektor energi merosot 2,13 persen, merupakan kelompok dengan kinerja terburuk.
Di awal sesi, ekuitas AS berada di bawah tekanan karena data menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran melonjak kembali di atas satu juta pada minggu lalu.
Klaim pengangguran awal AS, cara kasar untuk mengukur PHK, meningkat 135.000 menjadi 1,106 juta dalam pekan yang berakhir 15 Agustus, mencerminkan tingkat pengangguran yang masih tinggi di negara itu, Departemen Tenaga Kerja melaporkan pada Kamis (20/8/2020). Para ekonom yang disurvei oleh MarketWatch memperkirakan 910.000 klaim baru selama seminggu.
Wall Street juga terus mencerna risalah dari pertemuan Juli Federal Reserve AS yang dirilis padai Rabu (19/8/2020).
"Anggota setuju bahwa krisis kesehatan masyarakat yang sedang berlangsung akan sangat membebani kegiatan ekonomi, lapangan kerja, dan inflasi dalam waktu dekat dan menimbulkan risiko yang cukup besar terhadap prospek ekonomi dalam jangka menengah," kata risalah tersebut, dikutip dari Xinhua.
Baca juga: Saham Jerman ditutup merosot, Indeks DAX 30 anjlok 1,14 persen
Baca juga: Saham Inggris berakhir anjlok, Indeks FTSE 100 jatuh 1,61 persen
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: