Wali kota sumbang 9.000 sak semen bangun lembaga tahfiz
20 Agustus 2020 21:46 WIB
Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman memberikan keterangan ke media usai peletakan batu pertama pembangunan gedung baru Sekolah Dasar Tahfidz Qur'an Nurun Nabi di Lambhuk, Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh, Kamis (20/8/2020). ANTARA/ HO
Banda Aceh (ANTARA) - Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman atas nama pemerintah kota (pemkot) menyumbang 9.000 sak semen, sebagai bentuk dukungan terhadap pembangunan lembaga pendidikan tahfiz Qur'an yang disalurkan dalam waktu dua tahun.
"Karenanya, itu saya selaku Wali Kota bersama Wakil Wali Kota dan ketua DPRK serta wakil ketua DPRK akan mendukung sepenuhnya pembangunan ini," kata Aminullah di Banda Aceh, Kamis.
Hal ini diungkapkan Wali Kota Banda Aceh ketika melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung baru, dan sekaligus mengukuhkan Pengurus Komite Sekolah Dasar Tahfidz Qur'an (SDTQ) Nurun Nabi di Lambhuk, Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh.
Dalam kesempatan ini, Wali Kota turut didampingi Wakil Wali Kota Zainal Arifin, Ketua DPRK Farid Nyak Umar, Wakil Ketua DPRK Isnaini Husda, dan tokoh masyarakat gampong H Harun Keuchik Leumiek.
Baca juga: 41 pelajar tahfiz kluster tabligh sembuh dari COVID-19
Baca juga: Penyengat ditetapkan sebagai Pulau Tahfiz
Ia mengatakan, pembangunan dayah (pesantren) tersebut sejalan dengan visi misi Kota Banda Aceh, yaitu mewujudkan Banda Aceh sebagai kota yang gemilang dalam bingkai syariah.
"Hari ini, kita melaksanakan peletakan batu pertama dayah Nurun Nabi yang nanti akan dipergunakan untuk kepentingan pengajian, termasuk hafidzh Al-quran. Ini merupakan pembangunan dalam bidang agama," ujarnya.
Ia kembali mengulangi pernyataannya, bahwa dengan adanya pembangunan dayah tersebut, maka otomatis sudah mendukung terwujudnya visi dan misi "Kota Gemilang", julukan lain dari ibu kota Provinsi Aceh.
"Ini sudah sangat jelas bahwa berdirinya dayah ini sangat bermanfaat untuk anak-anak kita, dan program kita ke depan bagi anak-anak yang bisa menghafal Al-quran (Tahfiz) akan kita berikan beasiswa, dan juga umrah," ucap Aminullah.
Pimpinan Dayah Nurun Nabi, Tgk Jamhuri Ramly mengatakan di lokasi komplek Zawiyah Nurun Nabi tersebut nantinya akan didirikan gedung tiga lantai.
Di setiap lantainya, lanjut dia, memiliki tiga lokal, dan telah berdiri selama tiga tahun terakhir dengan jumlah murid atau santri dewasa ini mencapai 150 orang.
"Alhamdulillah, dalam tahun ini sekolah yang memprioritaskan tahfiz dengan target hafal 4 juz dalam 6 tahun. Tetapi sudah ada beberapa orang murid yang dalam 3 tahun hapal 4 juz," kata dia.
"Dan sebagai rasa syukur kepada Allah SWT, kami berikan apresiasi kepada murid yang cepat menghafal Alquran 4 juz itu dengan memberikan hadiah umroh," katanya lagi.
Ia pun menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemko Banda Aceh atas dukungan dan bantuan kepada dayah tersebut.
"Alhamdulillah, selama ini pemko terus menunjukkan kepedulian terhadap dayah-dayah, para santri, dan segala aktivitas keagamaan. Kita pun senantiasa berdoa agar Banda Aceh dijauhkan dari musibah dan bencana, amin," tuturnya.*
Baca juga: Pariaman dan Turki bangun pondok pesantren tahfiz
Baca juga: Anggota DPR dorong pemerintah perbanyak penghapal Al Quran
"Karenanya, itu saya selaku Wali Kota bersama Wakil Wali Kota dan ketua DPRK serta wakil ketua DPRK akan mendukung sepenuhnya pembangunan ini," kata Aminullah di Banda Aceh, Kamis.
Hal ini diungkapkan Wali Kota Banda Aceh ketika melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung baru, dan sekaligus mengukuhkan Pengurus Komite Sekolah Dasar Tahfidz Qur'an (SDTQ) Nurun Nabi di Lambhuk, Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh.
Dalam kesempatan ini, Wali Kota turut didampingi Wakil Wali Kota Zainal Arifin, Ketua DPRK Farid Nyak Umar, Wakil Ketua DPRK Isnaini Husda, dan tokoh masyarakat gampong H Harun Keuchik Leumiek.
Baca juga: 41 pelajar tahfiz kluster tabligh sembuh dari COVID-19
Baca juga: Penyengat ditetapkan sebagai Pulau Tahfiz
Ia mengatakan, pembangunan dayah (pesantren) tersebut sejalan dengan visi misi Kota Banda Aceh, yaitu mewujudkan Banda Aceh sebagai kota yang gemilang dalam bingkai syariah.
"Hari ini, kita melaksanakan peletakan batu pertama dayah Nurun Nabi yang nanti akan dipergunakan untuk kepentingan pengajian, termasuk hafidzh Al-quran. Ini merupakan pembangunan dalam bidang agama," ujarnya.
Ia kembali mengulangi pernyataannya, bahwa dengan adanya pembangunan dayah tersebut, maka otomatis sudah mendukung terwujudnya visi dan misi "Kota Gemilang", julukan lain dari ibu kota Provinsi Aceh.
"Ini sudah sangat jelas bahwa berdirinya dayah ini sangat bermanfaat untuk anak-anak kita, dan program kita ke depan bagi anak-anak yang bisa menghafal Al-quran (Tahfiz) akan kita berikan beasiswa, dan juga umrah," ucap Aminullah.
Pimpinan Dayah Nurun Nabi, Tgk Jamhuri Ramly mengatakan di lokasi komplek Zawiyah Nurun Nabi tersebut nantinya akan didirikan gedung tiga lantai.
Di setiap lantainya, lanjut dia, memiliki tiga lokal, dan telah berdiri selama tiga tahun terakhir dengan jumlah murid atau santri dewasa ini mencapai 150 orang.
"Alhamdulillah, dalam tahun ini sekolah yang memprioritaskan tahfiz dengan target hafal 4 juz dalam 6 tahun. Tetapi sudah ada beberapa orang murid yang dalam 3 tahun hapal 4 juz," kata dia.
"Dan sebagai rasa syukur kepada Allah SWT, kami berikan apresiasi kepada murid yang cepat menghafal Alquran 4 juz itu dengan memberikan hadiah umroh," katanya lagi.
Ia pun menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemko Banda Aceh atas dukungan dan bantuan kepada dayah tersebut.
"Alhamdulillah, selama ini pemko terus menunjukkan kepedulian terhadap dayah-dayah, para santri, dan segala aktivitas keagamaan. Kita pun senantiasa berdoa agar Banda Aceh dijauhkan dari musibah dan bencana, amin," tuturnya.*
Baca juga: Pariaman dan Turki bangun pondok pesantren tahfiz
Baca juga: Anggota DPR dorong pemerintah perbanyak penghapal Al Quran
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020
Tags: