Laporan dari Kuala Lumpur
IPEMI Malaysia bantu WNI korban kebakaran
20 Agustus 2020 18:08 WIB
Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) Wilayah Malaysia memberikan paket bantuan sembako kepada WNI yang menjadi korban kebakaran di rumah kongsi atau rumah bedeng di Kiara Sendayan, Seremban, Kamis (13/8) lalu. ANTARA/Agus Setiawan (1)
Kuala Lumpur (ANTARA) - Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) Wilayah Malaysia memberikan paket bantuan sembako kepada WNI yang menjadi korban kebakaran di rumah kongsi atau rumah bedeng di Kiara Sendayan, Seremban, Kamis (13/8) lalu.
Bantuan yang diberikan ke lokasi, Kamis, berupa 138 paket sembako yang per paketnya berisi 5 Kg beras, tepung terigu, gula pasir, mi instan dan minyak goreng.
Bantuan diserahkan langsung oleh Ketua IPEMI Malaysia Hj Merry Andani didampingi para pengurus organisasi tersebut.
Baca juga: Tempat tinggal PMI di Damansara Malaysia terbakar
Pada kesempatan tersebut Merry Andani mengatakan pihaknya turut merasakan apa yang dirasakan warga yang terkena musibah.
"Oleh karena itu sebagai bentuk kepedulian organisasi IPEMI kami datang memberikan bantuan. Walaupun bantuan ini sedikit semoga dapat membantu meringankan musibah ini," katanya.
Bantuan ini sendiri dihimpun dari donasi para anggota IPEMI Malaysia.
"Ini merupakan bukti bentuk perhatian dan wujud keprihatinan serta pemberian semangat dari organisasi kami ketika ada WNI yang mengalami musibah sehingga mereka tidak merasa tidak diperhatikan," katanya.
Sebagaimana diceritakan Iwan (43) pekerja asal Madura, pada saat kejadian sebagian besar penghuni kongsi sedang bekerja sehingga kobaran api yang diduga karena konsleting listrik tidak dapat cepat dipadamkan.
Baca juga: 200 rumah kongsi TKI terbakar
Akibatnya kebakaran tersebut menghanguskan hampir seluruh rumah bedeng tersebut.
Musibah kebakaran tersebut dilaporkan tidak menimbulkan korban jiwa dan hanya menyebabkan kerugian materiil terutama karena ada barang berharga di rumah korban seperti pakaian, perabotan, alat memasak, uang, dokumen pribadi seperti paspor dan KTP.
Total kerugian yang diderita oleh 800 orang WNI ini mencapai ratusan juta rupiah.
Saat ini para WNI tersebut tidak memiliki tempat tinggal, dan terpaksa mengungsi menempati rumah-rumah yang sedang mereka bangun, karena sebagian besar pekerjaan mereka adalah buruh bangunan di kawasan tersebut.
"Kami pihak KBRI Kuala Lumpur dapat segera memberikan solusi atas musnahnya paspor para TKI korban kebakaran tersebut," katanya.
Sebelumnya bantuan serupa telah disalurkan oleh KBRI Kuala Lumpur, PCIM Malaysia, KAHMI Malaysia, Muslim-KL dan RW7, MyComit, Kajian Tafsir Sahabat Muslimah USJ, Pengajian Azzahra, Pengajian Ummahat, Pengajian Ibu Ibu Damansara dan PPMI Malaysia.
Baca juga: Puluhan rumah kongsi TKI di Putrajaya terbakar, satu tewas
Bantuan yang diberikan ke lokasi, Kamis, berupa 138 paket sembako yang per paketnya berisi 5 Kg beras, tepung terigu, gula pasir, mi instan dan minyak goreng.
Bantuan diserahkan langsung oleh Ketua IPEMI Malaysia Hj Merry Andani didampingi para pengurus organisasi tersebut.
Baca juga: Tempat tinggal PMI di Damansara Malaysia terbakar
Pada kesempatan tersebut Merry Andani mengatakan pihaknya turut merasakan apa yang dirasakan warga yang terkena musibah.
"Oleh karena itu sebagai bentuk kepedulian organisasi IPEMI kami datang memberikan bantuan. Walaupun bantuan ini sedikit semoga dapat membantu meringankan musibah ini," katanya.
Bantuan ini sendiri dihimpun dari donasi para anggota IPEMI Malaysia.
"Ini merupakan bukti bentuk perhatian dan wujud keprihatinan serta pemberian semangat dari organisasi kami ketika ada WNI yang mengalami musibah sehingga mereka tidak merasa tidak diperhatikan," katanya.
Sebagaimana diceritakan Iwan (43) pekerja asal Madura, pada saat kejadian sebagian besar penghuni kongsi sedang bekerja sehingga kobaran api yang diduga karena konsleting listrik tidak dapat cepat dipadamkan.
Baca juga: 200 rumah kongsi TKI terbakar
Akibatnya kebakaran tersebut menghanguskan hampir seluruh rumah bedeng tersebut.
Musibah kebakaran tersebut dilaporkan tidak menimbulkan korban jiwa dan hanya menyebabkan kerugian materiil terutama karena ada barang berharga di rumah korban seperti pakaian, perabotan, alat memasak, uang, dokumen pribadi seperti paspor dan KTP.
Total kerugian yang diderita oleh 800 orang WNI ini mencapai ratusan juta rupiah.
Saat ini para WNI tersebut tidak memiliki tempat tinggal, dan terpaksa mengungsi menempati rumah-rumah yang sedang mereka bangun, karena sebagian besar pekerjaan mereka adalah buruh bangunan di kawasan tersebut.
"Kami pihak KBRI Kuala Lumpur dapat segera memberikan solusi atas musnahnya paspor para TKI korban kebakaran tersebut," katanya.
Sebelumnya bantuan serupa telah disalurkan oleh KBRI Kuala Lumpur, PCIM Malaysia, KAHMI Malaysia, Muslim-KL dan RW7, MyComit, Kajian Tafsir Sahabat Muslimah USJ, Pengajian Azzahra, Pengajian Ummahat, Pengajian Ibu Ibu Damansara dan PPMI Malaysia.
Baca juga: Puluhan rumah kongsi TKI di Putrajaya terbakar, satu tewas
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020
Tags: