Jakarta (ANTARA News) - PT Jasa Marga menargetkan pendapatan dari pemasukan transaksi tol di tahun 2010 tumbuh 22 persen atau mencapai Rp4,4 triliun, mengalami kenaikan dibanding pendapatan tahun 2009 Rp3,6 triliun.

"Sampai akhir tahun 2009 pemasukan dari transaksi tol mencapai Rp3,6 triliun atau meningkat 7 persen dibanding tahun 2008 yang mencapai Rp3,35 triliun," kata Direktur Operasi PT Jasa Marga, Adityawarman dalam perayaan malam pergantian tahun baru yang dipusatkan di Kantor Cabang Bandung.

Adityawarman mengatakan, selama tahun 2009 Jasa Marga telah melayani lebih dari 918 juta transaksi kendaraan yang melintas di jalan tol. Jumlah ini tersebar di 13 ruas tol yang dioperasikan Jasa Marga baik yang ada di Jabodetabek, maupun di Jawa Barat, Semarang, Surabaya dan Belmera (Belawan-Medan-Tanjung Morawa.

Adityawarman juga mengungkapkan, volume lalu lintas transaksi terbesar terjadi di Jalan Tol Dalam kota Jakarta yang mencapai lebh dari 252 juta kendaraan selama tahun 2009. Setelah itu diikuti oleh Ruas Tol Jakarta-Cikampek (lebih dari 128 juta), Jagorawi dan Jakarta-Tangerang yang masing-masing lebih dari 119 juta kendaraan.

Pada Akhir Triwulan II 2010, Jasa Marga akan menambah panjang ruas tol yang akan dikelola dengan dirampungkannya pembangunan Jalan Tol Semarang-Ungaran (11,3 km) yang merupakan bagian dari Tol Semarang-Solo dan Waru-Sepanjang (2,3 km) pada Awal Triwulan II 2010 yang merupakan bagian dari Tol Surabaya-Mojokerto.

Pengoperasian jalan tol baru di tahun mendatang diperkirakan juga akan memberikan kontribusi pendapatan bagi Jasa Marga.

?Sedang Ruas Tol Bogor Ring Road yang sudah dioperasian Jasa Marga pada tanggal 23 November 2009 lalu, diperkirakan juga akan memberikan kontribusi pendapatan bagi perusahaan di tahun 2010 mendatang," ujarnya.

Hingga kuartal tiga tahun 2009 Jasa Marga berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp784 miliar. Sampai akhir tahun, diperkirakan bisa tembus sampai Rp 800 miliar.

Dalam periode waktu 2004-2008, Jasa Marga mengalami pertumbuhan laba bersih sebesar 38,12 persen dengan aktiva perusahaan tumbuh rata-rata sebesar 20,14 persen.

Selama periode itu pula, Jasa Marga telah memberikan konstribusi pada APBN dari sektor pajak penghasilan badan, pajak pertambahan nilai, pajak bumi dan bangunan, pajak lain, serta deviden mencapai Rp763,526 miliar.

Sedang belanja modal (Capex) yang disiapkan Jasa Marga di tahun 2010 sekitar Rp 3 trilyun yang sebagian didanai dari hutang (50%) dan sisanya dari dana internal.

Penggunaan dana Capex ini kurang lebih 50% akan dipergunakan untuk pengembangan jalan tol baru sedang sisanya akan dipergunakan untuk peningkatan pelayanan dan pengembangan usaha lain.

Saat ini, perusahaan milik negara itu menguasai 77 persen pangsa pasar pengoperasian jalan tol dan melayani 88 persen lalu lintas harian (LHR) dari total jalan tol yang ada. Kenaikan pendapat diantaranya dipicu dari bertambahnya volume transaksi lalu lintas pada tahun 2010.(*)