Jakarta (ANTARA News) - Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan, penerimaan sektor energi dan sumber daya mineral pada 2009 mencapai Rp235,3 triliun, melebihi target APBN Perubahan 2009 yang ditetapkan Rp230,2 triliun.

Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh dalam paparan akhir tahun di Jakarta Kamis mengatakan, angka penerimaan tersebut mengalami kenaikan Rp5,1 triliun atau 2,2 persen dibandingkan target APBN.

"Sektor ESDM masih tetap menjadi sumber penggerak utama roda perekomian nasional baik perannya bagi penerimaan negara dan daerah, investasi, subsidi, energi dan bahan baku domestik, termasuk penciptaan lapangan kerja sekaligus memperbaiki indeks kesejahteraan," katanya.

Menurut dia, penerimaan subsektor migas masih menyumbang porsi tertinggi pada 2009 yakni mencapai Rp182,6 triliun, disusul pertambangan umum Rp51,6 triliun dan penerimaan lainnya Rp1,1 triliun.

"Pada tahun 2010, target penerimaan negara dari sektor ESDM sekitar Rp211 triliun," katanya.

Darwin juga mengatakan, pada 2009, meski perekonomian dunia mengalami krisis keuangan, namun realisasi investasi sektor ESDM masih tetap tinggi atau hampir menyamai 2008 yang mencapai 19,9 miliar dolar AS.

Pada 2009, realisasi investasi ESDM mencapai 19,3 miliar dolar AS yang terdiri dari migas 12,2 miliar, mineral, batubara, dan panas bumi 1,8 miliar dolar AS, dan ketenagalistrikan 5,3 miliar dolar AS.

Menurut dia, pada 2009, realisasi produksi energi mencapai 5,29 juta barel setara minyak atau naik 5,25 persen dibandingkan tahun 2008 yang 5,026 juta barel setara minyak.

Produksi energi 2009 itu terdiri dari minyak 949.000 barel per hari, gas 1,42 juta barel setara minyak, dan batubara 2,921 juta barel setara minyak.

Untuk produksi mineral pada 2009, komoditas tembaga mencapai 868.717 ton atau naik dibandingkan 2008 yang 655.058 ton, emas 105.404 kg (64.376 kg tahun 2008), perak 232.064 kg (226.051 kg), dan timah 105.000 ton (72.017 ton).

Selanjutnya, produksi bauksit 10,083 juta ton (9,885 juta ton), bijih besi 4,044 juta ton (4,503 juta ton), feronikel 17.917 ton (17.566 ton), bijih nikel 10,847 juta ton (10,634 juta ton), dan granit 1,989 juta m3 (1,95 juta m3).

Untuk sektor kelistrikan, lanjut Darwin, pada 2009, kapasitas terpasang pembangkit listrik 30.940 MW atau meningkat dibandingkan tahun 2008 yang 30.526 MW.
(*)