Pelni operasikan penuh kapal penumpang mulai November
19 Agustus 2020 15:39 WIB
Kapal KM Ciremai milik PT Pelni tengah sandar dan menurunkan penumpang di pelabuhan Murhum Kota Baubau, Sulawesi Tenggara. ANTARA/Yusran.
Jakarta (ANTARA) - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni akan mengoperasikan secara penuh seluruh kapal penumpang mulai November - Desember mendatang sesuai dengan kondisi pandemi COVID-19 yang terjadi.
Kepala Kesekretariatan Perusahaan Pelni Yahya Kuncoro dalam paparan daring di Jakarta, Rabu, menjelaskan sepanjang Semester I-2020 lalu, terjadi penurunan jumlah penumpang yang signifikan karena adanya larangan mudik. Padahal, momentum mudik Lebaran menjadi salah satu puncak musim (high season) dalam pelayaran.
"Karena larangan mudik, tidak boleh berlayar, maka kapal kami lakukan portstay sehingga ada beberapa kapal tidak beroperasi. Nanti bertahap Juli, Agustus, September kapal yang dioperasikan akan bertambah sampai November-Desember full dioperasikan," jelasnya.
Yahya mengatakan penyesuaian operasional kapal akan dilakukan sesuai kondisi yang ada. Selain banyak pelabuhan yang masih ditutup karena kondisi pandemi, ada aturan pembatasan penumpang sehingga perseroan perlu melakukan penyesuaian operasional kapal. Perseroan saat ini masih menjual 50 persen dari kapasitas yang ada.
Ia menjelaskan penurunan jumlah penumpang mulai terjadi pada April lalu dengan 42 ribu penumpang, turun signifikan dari Maret yang mencapai 269 ribu penumpang. Karena adanya larangan mudik Lebaran, jumlah penumpang kapal pada Mei anjlok menjadi 5.610 penumpang.
Namun, kondisi mulai membaik setelah kapal penumpang kembali diizinkan beroperasi, di mana pada Juni jumlah penumpang meningkat menjadi 18 ribu dan Juli jumlahnya meroket menjadi 61 ribu penumpang.
"Nanti di Agustus juga sama 61 ribu penumpang, September 63 ribu penumpang, Oktober 111 ribu penumpang sampai Desember 134 ribu penumpang. Kita optimis sampai akhir tahun penumpang akan bisa diangkut lebih banyak," katanya.
Meski jumlah penumpang itu masih jauh dibandingkan capaian tahun sebelumnya, ia memastikan arus penumpang akan positif. Ia menambahkan seluruh BUMN, termasuk Pelni juga akan melakukan revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) karena kondisi pandemi.
Sementara untuk kapal wisata, Pelni akan menyesuaikan dengan kebijakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Perseroan mengaku akan mulai menggerakkan kapal wisata miliknya seperti kapal dari Semarang ke Karimun Jawa atau kapal tujuan Labuan Bajo dan Bali setelah ada arahan dari Kemenparekraf.
"Sehingga nanti harapannya kita bisa ikuti polanya. Jadi selain angkut penumpang biasa juga bisa mengangkut wisatawan," katanya.
Baca juga: Muatan kapal tol laut Pelni meningkat 300 persen Semester I 2020
Baca juga: Pelni angkut 20 ribu lebih penumpang sejak 15 hari sebelum Idul Adha
Baca juga: Normal baru, Pelni operasikan enam kapal penumpang
Kepala Kesekretariatan Perusahaan Pelni Yahya Kuncoro dalam paparan daring di Jakarta, Rabu, menjelaskan sepanjang Semester I-2020 lalu, terjadi penurunan jumlah penumpang yang signifikan karena adanya larangan mudik. Padahal, momentum mudik Lebaran menjadi salah satu puncak musim (high season) dalam pelayaran.
"Karena larangan mudik, tidak boleh berlayar, maka kapal kami lakukan portstay sehingga ada beberapa kapal tidak beroperasi. Nanti bertahap Juli, Agustus, September kapal yang dioperasikan akan bertambah sampai November-Desember full dioperasikan," jelasnya.
Yahya mengatakan penyesuaian operasional kapal akan dilakukan sesuai kondisi yang ada. Selain banyak pelabuhan yang masih ditutup karena kondisi pandemi, ada aturan pembatasan penumpang sehingga perseroan perlu melakukan penyesuaian operasional kapal. Perseroan saat ini masih menjual 50 persen dari kapasitas yang ada.
Ia menjelaskan penurunan jumlah penumpang mulai terjadi pada April lalu dengan 42 ribu penumpang, turun signifikan dari Maret yang mencapai 269 ribu penumpang. Karena adanya larangan mudik Lebaran, jumlah penumpang kapal pada Mei anjlok menjadi 5.610 penumpang.
Namun, kondisi mulai membaik setelah kapal penumpang kembali diizinkan beroperasi, di mana pada Juni jumlah penumpang meningkat menjadi 18 ribu dan Juli jumlahnya meroket menjadi 61 ribu penumpang.
"Nanti di Agustus juga sama 61 ribu penumpang, September 63 ribu penumpang, Oktober 111 ribu penumpang sampai Desember 134 ribu penumpang. Kita optimis sampai akhir tahun penumpang akan bisa diangkut lebih banyak," katanya.
Meski jumlah penumpang itu masih jauh dibandingkan capaian tahun sebelumnya, ia memastikan arus penumpang akan positif. Ia menambahkan seluruh BUMN, termasuk Pelni juga akan melakukan revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) karena kondisi pandemi.
Sementara untuk kapal wisata, Pelni akan menyesuaikan dengan kebijakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Perseroan mengaku akan mulai menggerakkan kapal wisata miliknya seperti kapal dari Semarang ke Karimun Jawa atau kapal tujuan Labuan Bajo dan Bali setelah ada arahan dari Kemenparekraf.
"Sehingga nanti harapannya kita bisa ikuti polanya. Jadi selain angkut penumpang biasa juga bisa mengangkut wisatawan," katanya.
Baca juga: Muatan kapal tol laut Pelni meningkat 300 persen Semester I 2020
Baca juga: Pelni angkut 20 ribu lebih penumpang sejak 15 hari sebelum Idul Adha
Baca juga: Normal baru, Pelni operasikan enam kapal penumpang
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: