Jakarta (ANTARA News) - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD, menyatakan tidak hanya bangsa Indonesia yang merasa kehilangan sosok Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, tapi juga dunia internasional.

"Karena sosok Gus Dur sudah diakui oleh dunia internasional sebagai perekat persaudaraan antar umat beragama," katanya kepada ANTARA, di Jakarta, Rabu (30/12) malam.

Sebelumnya, mantan Presiden Abdurrahman Wahid meninggal dunia pada usia 69 tahun karena sakit di RSCM Jakarta, Rabu pukul 18.40 WIB.

Mahfud menambahkan Gus Dur mengajarkan bahwa agama bukan menjadi alat bertempur melainkan sebagai pesaudaraan antar umat beragama.

"Kita benar-benar sangat kehilangan," katanya.

Secara pribadi, Mahfud MD menilai sosok Gus Dur itu sebagai kakak sekaligus ayah bagi dirinya.

"Beliau tidak pernah marah kepada siapapun," katanya.

Sebelumnya, Wakil Presiden Boediono menilai, almarhum mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid merupakan sosok pemersatu bangsa yang hingga kini belum tertandingi oleh siapa pun.

"Kita benar-benar kehilangan seorang tokoh besar, tokoh pemersatu bangsa dalam sejarah modern Indonesia," kata Boediono disampaikan juru bicaranya, Yopi Hidayat, di Jakarta, Rabu malam.

Boediono menambahkan, saat ini sangat sulit untuk mencari tokoh-tokoh pemersatu bangsa seperti Abdurrahman Wahid yang akrab disapa Gus Dur.

Ke depan, lanjut Boediono seperti dikutip Yopi, Indonesia diharapkan dapat memiliki kader-kader pemersatu bangsa seperti Gus Dur.(*)